Sultan Mantu Dihadiri Puluhan Ribu Tamu


MARTAPURA - Kebahagiaan bagi Sultan H Khairul Saleh dan Permaisuri Hj Raudatul Jannah karena anak sulung mereka, Pangeran Dhia Hidayat bersanding dengan Putri Hallida Rachmawati binti Prof La Ode Kamaluddin ternyata juga dirasakan puluhan ribu tamu yang hadir di resepsi perkawinan itu di Hotel Aston, Gambut, Minggu (2/11).Selain menyebarkan undangan khusus bagi bangsawan Kesultanan Banjar, pejabat dan pegawi lingkup Pemkab Banjar, pejabat Pemprov Kalsel, anggota legislatif, ternyata undangan umum juga diumumkan sebelumnya kepada masyarakat.

"Perkiraan saya, puluhan ribu masyarakat ikut bergembira pada resepsi ini. Memang, Sultan menghendaki agar masyarakat Banjar juga bisa ikut berbahagia di hari ini, makanya di mushalla juga diumumkan undangan terbuka ini agar masyarakat bisa hadir dan berbahagia dengan keluarga Kesultanan Banjar," ucap Gusti Sulaiman Razak, mewakili Sultan kepada wartawan.

Seorang tamu, Hamdani juga mengaku tercengang dengan kemeriahan acara Sultan Mantu ini yang menurutnya, selama ini belum menemukan resepsi semeriah dan sepadat itu tamunya. "Tadi saya waktu memasuki Gambut Km 14 jalanan sudah macet. Praktis kita bagai merayap saja untuk sampai ke sini," tukasnya.

Menurutnya, memang di Hotel Aston yang paling besar menampung parkir mobil maupun menampung tamu. "Kalau di Gedung Bundar Sultan Suriansyah di Banjarmasin sepertinya tidak mampu menampung tamu sebanyak ini, akan lebih parah macetnya," katanya.

Memang dari pengamatan, sejak Km 14, hingga lokasi yang berjarak 2 Km itu, lalu lintas macet. Lajur arah ke Banjarmasin sampai diisi empat barisan mobil, dan sedikit sisi lainnya bagi sepeda motor. Aparat Polantas, Dishub maupun Satpol PP terlihat begitu sibuk mengatur arus lalu lintas di depan pintu gerbang Hotel Aston.

Tamu yang hadir dari pejabat tinggi hingga rakyat jelata. Tercatat ada Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin, Wagub H Rudy Resnawam, mantan Menteri HG Muhammad Hatta dan lain-lain. Hidangan kue dan masakan khas Banjar tersaji sehingga tamu bebas memilih apa yang disukainya.

Sebelumnya, pengantin baru diusung menggunakan usungan berhias ornamen khas Banjar. Mengenakan pakaian kebesaran bangsawan serba kuning emas, pengantin diarak mulai Hotel Aston menuju aula pelaminan. Sultan didampingi Permaisuri serta besan Sultan berjalan di belakang. Di depan iring-iringan pengantin, ada barisan penari sinoman hadrah dan kuda bepang, sebuah kesenian yang mulai langka, kali ini ditampilkan. Hal ini bertalian dengan Milad ke-510 Kesultanan Banjar, di mana segala seni tradisional Banjar dihidupkan kembali. adi

Komentar