Sultan Banjar Bagi-bagi Bubur Asyura


MARTAPURA - Tidak hanya even karnaval budaya, dan lomba tari klasik serta beragam lomba budaya dan seni tradisional Banjar lainnya yang digelar Pemkab Banjar yang dirangkai peringatan Milad ke-510 Kesultanan Banjar tahun 2014, kegiatan memperingati 10 Muharram 1436 H itu juga diisi dengan kegiatan memasak dan membagikan bubur Asyura.

Hal ini diungkapkan Koordinator Pelaksana kegiatan Bubur Asyura,  Drs H Masruri, di lokasi acara pembagian bubur Asyura yang digelar pada Senin (3/11) di lapangan Pertokoan Cahaya Bumi Selamat Martapura. Ribuan warga masyarakat dari Kota Martapura dan sekitarnya turut larut dalam kebersamaan untuk membawa pulang bubur Asyura gratis. Sebagian dari mereka datang dari berbagai pelosok jauh dari Kota Martapura.

“Ulun datang dari desa ujung Pengaron hanya untuk mengambil berkah dari pembangian bubur asyura gratis yang setiap tahun dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banjar,” ucap Sarbaini (46) warga Pengaron. Dikatakan Sarbaini, sudah menjadi kegiatan tahunan di Martapura setiap menyambut 10 Muharram akan digelar pembagian bubur asyura gratis untuk masyarakat. Bahkan setiap tahun itu pula Bupati H Khairul Saleh turut berbaur dengan masyarakat dan membagikan bubur Asyura.

“Kegiatan maulah bubur Asyura ini adalah untuk menyemarakkan even Muharram dan Milad ke-510 Kesultanan Banjar. Lebih ada 11 ribu mangkuk bubur Asyura telah disiapkan untuk dibagikan, utamanya akan diperuntukkan bagi masyarakat sekitar  Martapura dan sekitarnya, para anak yatim piatu dan penghuni panti asuhan, dan panti werdha,” ujar Masruri.

Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh saat membuka acara tersebut menyampaikan, sesuai dengan tema Milad Kesultanan Banjar kali ini, yaitu Mengabadikan Kearifan Adat, menjunjung Kesempurnaan Syariat, masyarakat Banjar diharapkan dapat terus melestarikan adat budaya serta warisan nenek moyang urang bahari yang berlandaskan syara’  dan kitabullah.

“Dari adat urang bahari masyarakat Banjar pada tanggal 10 Muharram, warga Banjar mengawah (memasak) bubur Asyura secara bersama-sama, dimana dalam tradisi tersebut, diharapkan kita mampu memetik pelajaran berupa adanya adat kebersamaan, dan betapa tingginya nilai sebuah gotong royong,” ungkap Bupati Banjar.

Kesenian dan olah raga tradisional Banjar seperti  madihin, mamanda, seni tari klasik, musik panting, rudat, balamut, damarwulan, merangkai payung kembang, terompah panjang, enggrang dan dagongan keberadaannya di masyarakat semakin lestari.

Terlebih saat  menyambut Milad Kesultanan Banjar yang di gelar di Alun-alun Ratu Zalecha Martapura, Sabtu (1/11). Lomba olahraga tradisional antara lain  terompah panjang, enggrang, dan dagongan. Hebatnya lagi antusias masyarakat terutama di kalangan pelajar untuk mengikuti lomba ini cukup besar. Terbukti dari banyaknya jumlah peserta yang mengikuti lomba.

Kegiatan yang diadakan Kesultanan Banjar ini mengundang minat masyarakat Kabupaten Banjar yang berbondong-bondong menyaksikan lomba olahraga tradisional Banjar ini.

Ketua pelaksana lomba olahraga  tradisional Banjar Kun Nasrullah mengatakan, kegiatan ini  akan memberikan efek yang positif bagi masyarakat Kabupaten Banjar. Dengan diadakannya kegiatan olahraga tradisional Banjar ini masyarakat Kabupaten Banjar akan lebih berminat untuk melestarikan  olahraga tradisional Banjar di lingkungannya masing-masing. adi

Komentar

Advertorial Post