Martapura FC Jaga Asa ke Semifinal


MARTAPURA - Martapura FC berhasil menjaga asa lolos ke semifinal Divisi Utama 2014 berkat kemenangan penting 1-0 (0-0) atas tamunya, Persis Solo dalam lanjutan babak delapan besar Grup P di Stadion Demang Lehman, Martapura, Rabu (8/10) sore. Gol semata wayang diciptakan stiker, Brima Pepito Sanusi menit ke-86 dari titik putih.

Kemenangan ini disambut meriah oleh 3.000-an pendukung Laskar Sultan Adam. Tambahan tiga poin membuat tim Urang Banua ini mengoleksi poin 4 dari dua partai sekaligus memuncaki klasemen sementara Grup P.

Pelatih Persis, Widiyantoro mengaku kecewa dengan hasil pertandingan yang menurutnya lebih disebabkan kepemimpinan wasit Untung yang kurang bagus. Ia menilai tak semestinya timnya dihukum penalti, sebab jatuhnya Fahreza Agamal di kotak terlarang bukan disengaja. Melainkan lebih pada kontak bodi.

"Kami kecewa dengan wasit, tidak ada apa-apa malah penalti. Cuma kontak bodi biasa, pemain kami langsung dikartu. Persiapan tim kami sudah matang, namun kalau dibeginikan oleh wasit, siapa pun tidak akan bisa," tukas Widiyantoro dengan nada sengit dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.

Ia mengaku bangga dengan anak asuhnya yang sudah menerapkan strategi bermain bertahan untuk menyerang balik. "Namun siapapun pelatihnya kalau dihadapkan pada kepemimpinan wasit yang kurang bagus, maka akan menjadi sia-sia," sesalnya.

Menurutnya, Martapura FC memang tampil bagus dan solid, namun anak asuhnya juga tampil apik sesuai dengan instruksinya.

Sementara Frans Sinatra Huwae mengatakan, pada pertandingan itu, anak asuhnya menguasai jalannya pertandingan. Praktis permainan hanya separuh lapangan, karena Persis sengaja tampil bertahan dengan menumpuk banyak pemain di area pertahanannya. "Hanya saja, penyelesaian akhir kita masih kurang bagus. Namun, secara umum anak-anak sudah tampil bagus, yakni tetap bersabar mengalirkan bola untuk menguasai sepenuhnya pertandingan," ujarnya.

Disinggung soal wasit, Frans mengatakan tidak ingin berkomentar banyak. "Yang jelas, setidaknya kita dapat dua hadiah penalti lagi, karena pemain lawan melakukan handsball di area penalti sendiri. Namun, mungkin wasit tidak melihat hal itu," bebernya.

Sejak kickoff Martapura FC yang dikoordinir Isnan Ali tampil menekan, beberapa kali terjadi tendangan bebas maupun sepakan sudut, namun tak ada yang benar-benar membahayakan gawang Persis yang dikawal Agung Prasetyo. Peluang bagus terjadi menit 28 ketika sundulan Brima memanfaatkan umpan lambung Joko Prayitno mengarah ke dalam gawang, namun masih bisa diantisipasi Agung. Begitu juga sepakan keras Fahreza Agamal dari luar kotak penalti, mampu diblok Agung.

Baru tiga menit memasuki babak kedua, gantian legiun asing Persis, Javad Moradi hampir membobol gawang Ali Budi Raharjo. Beruntung Ali masih sigap dan mampu menepis bola. Menit ke-61 sebuah salto Brima cuma membuat bola melesat tipis di atas mistar gawang. Begitu juga sundulan Brima di menit 64 hanya tipis di tiang gawang lawan.

Memasuki menit ke-70 hujan jelaga bekas kebakaran lahan kering dekat stadion tidak membuat konsentrasi kedua tim menurun. Tempo pertandingan pun cukup tinggi dan panas. Dari sebuah akselerasi Fahreza Agamal di sisi kiri pertahanan Persis membuat Bayu Nugroho ceroboh sehingga menjatuhkan Agamal. Wasit menunjuk titik putih. Kondisi ini membuat kubu Persis tak terima dan memprotes keras wasit Untung.

Menit ke-86, Brima yang ditugaskan sebagai algojo tak menyia-nyiakan peluang dan bola bersarang di sudut kanan gawang Agung. Skor 1-0 ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Sementara itu, Komdis PSSI, Inca Panjaitan mengaku respek dengan kemeriahan penonton tuan rumah yang menurutnya sangat potensial lebih membesarkan lagi sepakbola Martapura. "Saya kira ada peluang bagi pengurus untuk membesarkan klub ditambah dengan dukungan bagi pengembangan suporter. Apalagi stadionnya juga mulai diperluas sehingga memenuhi syarat jika masuk ISL," tukas Panjaitan. adi





Komentar

Advertorial Post