Guru Khalil Siap Dicalonkan Sebagai Bupati


MARTAPURA - Selepas sejumlah tokoh birokrat dan pengusaha seperti Pangeran Abidinsyah dan
Pangeran Chairiansjah, maka giliran tokoh ulama Martapura, KH Khalilurrahman atau Guru
Khalil menyatakan siap sedia jika dicalonkan sebagai bupati Banjar 2015-2020. Menurutnya,
ini merupakan dorongan banyak ulama di Kabupaten Banjar agar dirinya maju dalam bursa
pencalonan.

"Mulanya, banyak ulama mendorong Fauzan Saleh (Wabup Banjar) sebagai calon bupati, namun
karena beliau sedang mengalami kendala terkait soal hukum, maka para ulama mengharapkan
agar saya yang maju mencalonkan diri. Mengingat dorongan itu, maka saya menyatakan siap dan
bersedia dicalonkan sebagai bupati Banjar," tegasnya kepada pers di kediaman pribadinya di
Jl Perwira, Martapura, Selasa (14/10).

Mantan anggota DPR periode 1999-2004 ini mengatakan, dirinya memiliki misi mengembalikan
corak Kabupaten Banjar sebagai Serambi Mekkah yang menurutnya akhir-akhir ini sudah mulai
luntur.

Bahkan apakah pilkada kelak dilaksanakan secara langsung atau pun tak langsung, dia siap
berkompetisi secara sehat dengan calon lainnya. "Prinsipnya saya siap apakah itu pilkada
langsung atau pun pilkada di dewan. Namun, jika kelak dalam pencalonan di dewan ada oknum
dewan yang minta uang maka saya tegaskan tidak usah. Haram bagi saya mencalon dengan cara
seperti itu," imbuh Pemimpin Umum PP Darussalam ini.

Disinggung siapa yang tepat mendampinginya, Guru Khalil hanya mengisyaratkan bahwa orangnya
tentu seiman seagama dan memiliki visi dan misi yang sama dengan dirinya, yakni memajukan
kesejahteraan bagi masyarakat dan daerah Kabupaten Banjar.

Disinggung isu bahwa dirinya diperiksa Polres Banjar terkait pembangunan Gedung NU Banjar,
Guru Khalil mengatakan tidak sampai dirinya diperiksa. "Kebetulan yang diperiksa adalah Pak
Quzwini, Ketua Tanfidziyah NU Banjar (sekarang mantan). Namun, dalam pemeriksaan di Polres
Banjar tidak ada ditemukan penyimpangan dalam pembangunan Gedung NU tersebut. Sebab bagi
kami haram memakan sepeser pun uang bantuan pembangunan itu," tukasnya.


Dikatakan, memang pada 2013 ada bantuan Rp1 miliar dan Rp20 juta dari Pemkab Banjar untuk
pembangunan Gedung NU. Selain itu, ada juga bantuan dari para kader NU dan para dermawan.
"Semuanya sudah digunakan dengan baik, bahkan BPK pun menyatakan bahwa pamanfaatan dana
hibah Pemkab Banjar itu sudah sesuai prosedur dan laporan keuangan kita dinilai BPK yang
terbaik," ucapnya.

Guru Khalil mengaku tidak tahu siapa yang mengadukan hal tersebut. "Cuma dari laporan Pak
Quzwini, pihak Polres Banjar menyatakan bahwa awal mula kasus tersebut dari laporan
masyarakat. Cuma masyarakat mana kita tidak tahu," kata Ketua Rois Syuriah NU Banjar ini
seraya tersenyum. adi

Komentar