Martapura FC Dekati 8 Besar


MARTAPURA - Peluang lolos ke delapan besar Divisi Utama semakin besar bagi Martapura FC setelah pada pertandingan kelima lanjutan pertandingan babak 16 besar Grup L Divisi Utama mempecundangi Persewangi Banyuwangi dengan skor 3-1 (3-0) di Stadion Demang Lehman, Martapura, Sabtu (20/9) sore.



Berkat tambahan tiga poin, anak asuh Frans Sinatra Huwae ini mengoleksi 10 poin dan kokoh di puncak klasemen Grup L. Laskar Sultan Adam dipastikan lolos delapan besar jika pertandingan lain antara PSS Sleman menghadapi Persigubin yang berlangsung beberapa jam lagi berakhir imbang.

"Jika hasilnya berbeda, misal Sleman menang atau Persigubin menang, maka kita tinggal membutuhkan hasil seri di pertandingan terakhir di kandang Persigubin 24 September mendatang," jelas Frans pada sesi jumpa pers usai pertandingan.

Diakuinya, pada pertandingan tadi, anak asuhnya kurng greget akibat tujuh pemain intinya mengalami masalah pada fisiknya. "Tadi tujuh pemain inti kita minta diganti karena ada kendala cedera, makanya pada babak kedua praktis, kita menurun permainannya. Brima mengalami cedera dekat matanya, sementara Rennggur tertarik otot pahanya. Begitu juga sejumlah pemain lain tak begitu bugar kondisi fisiknya," cetusnya.

Hal ini disebabkan ketat dan mepetnya jadwal pertandingan, sementara waktu recovery fisik dan stamina tidak mencukupi. "Jadwal pertandingan begitu rapat, sehingga boleh dikata sangat menguras stamina anak-anak," keluhnya.

Sementara pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi, kekalahan anak asuhnya lebih disebabkan faktor tak bisa bermainnya sejumlah pemain andalannya, termasuk dua legiun asing.

Ironisnya, semangat tanding punggawa Persewangi juga sedang melorot sehubungan gaji yang belum dibayar oleh manajemen klub. "Persoalan finansial ini terus terang membuat mental bertanding anak-anak menurun. Sebab itu pula, kita cuma bisa membawa 14 pemain ke Martapura," akunya.

Bagong menilai tim Martapura FC tidak istimewa, karena kurang bisa bermain dalam tempo cepat. "Semestinya tuan rumah bisa menang besar, namun itu tidak bisa dimanfaatkan," bebernya.

Pada pertandingan yang dipimpin wasit asal Jakarta, Untung, kedua tim tampil dalam tempo sedang. Meski masih belum fit, Muhammad Rennggur mampu membuat stadion bergemuruh berkat sebuah tendangan kerasnya tak bisa diantisipasi nanda Pradana pada menitt ke-21.

Beberapa menit berselang, tepatnya menit ke-27, Brima Pepito menambah keunggulan Laskar Sultan Adam melalui tendangan penaltinya menyusul handsball pemain belakang lawan. Bahkan Brima mampu memperbesar jarak pada menit ke-37 berkat sundulannya memanfaatkan umpan lambung M Slamat membobol gawang Nanda. Skor 3-0 bertahan sampai turun minum.

Memasuki babak kedua, Brima dan Rennggur keluar akibat cedera, sehingga serangan Martapura FC kurang greget. Untungnya, Persewangi juga tampil buruk sehingga pertandingan berlangsung kurang menarik. Persewangi mampu memperkecil skor menjadi 1-3 berkat gol striker M Ikrom, menit ke-68.

Gol ini bermula dari kelengahan pemain Martafura FC menghadapi sepakan sudut. Bola tak ditendang langsung ke area penalti namun disodorkan ke M Ikrom. Ikrom dengan cerdik memplacing bola ke tiang jauh, tanpa diduga oleh Ali Budi. Isnan yang berdiri di tiang berusaha menyundul namun bola masih tak terjangkau.

Selebihnya, kedua tim seperti tak bernafsu menjebol gawang lawan, hingga akhir pertandingan skor tak berubah tetap 3-1 untuk kemenangan Martapura FC. adi

Komentar