Kemenangan Di Depan Mata Sirna


MARTAPURA - Laskar Sultan Adam harus menuai kecewa karena kemenangan yang sudah di depan

mata terpaksa sirna, akibat gol penyeimbang dari striker pengganti, Paul Yukey di menit

ke-86 dalam laga Babak 16 Besar Divisi Utama antara Martapura FC versus Persigubin Gunung

Bintang di Stadion Demang Lehman, Martapura, Selasa (2/9) sore.



Kegagalan anak asuh Frans Sinatra Huwae menjaga keunggulan gol Brima Pepito Sanusi sejak

menit ke-49, lebih diakibatkan menurunnya stamina Isnan Ali dkk mulai menit ke-70. Meski

hasil ini kurang menguntungkan bagi tuan rumah, namun Frans mengaku cukup puas.

"Memang di babak 16 besar ada suasana yang berbeda. Kita sudah wanti-wanti bahwa tim yang

datang ini memiliki kualitas yang bagus. Hasil 1-1 ini saya pikir sudah maksimal," ujarya.

Frans membantah kebobolan di menit-menit akhir ini akibat stamina anak asuhnya kedodoran.

"Saya tidak bilang begitu, namun memang ada jarak yang renggang antara pemain depan dengan

pemain tengah, kemudian pemain tengah dengan pemain belakang, sehingga anak-anak Persigubin

sepertinya lebih mudah dan berani memainkan bola," keluh Frans.

Meski demikian, Frans berjanji akan memperbaiki koordinasi antar lini timnya guna mengambil

hasil maksimal di laga selanjutnya, pada 6 September mendatang melawan Persiwangi

Banyuwangi.

Sementara pelatih Persigubin, Mial Armano mengaku sangat puas dengan hasil pertandingan

yang sudah sesuai target manajemennya. "Pertandingan ini sangat istimewa di mana kami mampu

menahan imbang Martapura FC yang secara kualitas dan teknis masih di atas kami," akunya.

Pada babak pertama, lanjutnya, ia menerapkan pola 4-1-4-1, namun hal itu berubah di babak

kedua menjadi 4-4-2, karena timnya harus bertahan. "Instruksi agar pemain lebih konsentrasi

bertahan dan menyerang balik secara cepat berjalan dengan baik. Apalagi saya lihat, tim

tuan rumah sejak menit ke-70 seperti mengalami penurunan stamina," tukasnya.

Mial Armano menilai Martapura FC sebuah tim yang solid dan berpeluang besar untuk melangkah

ke babak selanjutnya, berbeda dengan timnya yang memang cukup puas masuk babak 16 besar

ini. Persigubin berikutnya akan melawan PSS Sleman.

Jalannya pertandingan, Martapura FC lebih banyak menguasai permainan berkisar 60:40 persen.

Namun, sejumlah peluang di babak pertama tidak banyak membahayakan gawang Primus Keiya.

Memasuki babak kedua, Martapura FC langsung menekan.

Hanya berjalan beberapa menit, sebuah aksi individu bek kanan Fahreza Agamal mengecoh dua

gelandang lawan, sekaligus mengirim umpan ke kaki Brima. Brima kontrol sekejap dan langsung

memutar badan untuk menceploskan bola ke jala Persigubin tanpa sempat Primus bereaksi. Gol

langsung disambut gemuruh 3.000-an Diamond Supporter (Monster).

Meski unggul, Martapura FC ta mengendorkan serangan. Pada menit ke-51 Aidil Bogel menyusur

tanah dari luar kotak penalti beruntung masih bisa antisipasi Primus yang tampil cukup

gemilang.

Menit ke-75, striker Paulus Hilage diganti Paul Yukey. Tenaga segar ini rupanya cukup

merepotkan barisan belakang tim tuan rumah yang digalang Elad Hendry Njobi. Petaka tuan

rumah terjadi di menit 86, ketika bola lambung dari belakang langsung diterima Paul yang

sedikit beraksi sehingga mengecoh Elad. Sebuah tendangan flesing yang tak terlalu keras

gagal dijangkau Husin Mugni, skor berubah 1-1. Kedudukan tak berubah sampai wasit Rahman

Salasa meniup peluit panjangnya. adi

Komentar