JAKARTA - Presiden Terpilih Joko Widodo menyebut ada kepala daerah yang menjadi kandidat menteri pada kabinet yang sedang disusunnya. "Ada yang masuk dalam kandidat. Namanya jangan kamu ikut urusi. Ada pokoknya," ujar Jokowi. Dia memastikan bahwa kepala daerah yang telah masuk radar pantauannya lebih dari satu.
Lalu siapakah kepala daerah dimaksud? Beberapa nama yang sudah beredar di bursa kandidat menteri dan ramai diberitakan media saat ini di antaranya Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Tri Risma Harini (Walikota Surabaya), Sultan Khairul Saleh (Bupati Banjar), dan Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng).
Pada kesempatan berbeda, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Puan Maharani kepada
wartawan menyebut kepala daerah yang masuk dalam nominasi menteri dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla harus yang sudah dua kali menjabat dan memiliki prestasi.
"Sudah dua kali maju dan memiliki prestasi dan kapabilitas yang baik, maka ini akan menjadi pertimbangan akan datang. Tapi siapa saja namanya, akan dijawab Pak Jokowi," ujar Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/9).
Dari nama-nama kepala daerah yang beredar saat ini, nama Bupati Banjar Sultan Khairul Saleh termasuk paling dijagokan. Ia disebut layak menduduki posisi Menteri Pekerjaan Umum (PU). Bukan saja berprestasi sebagai bupati dua periode, Khairul juga merupakan insinyur teknik sipil yang rekam jejaknya berpengalaman di bidang pembangunan infrastruktur.
Khairul yang juga memulai karier birokratnya sebagai pegawai Departemen PU, dan hingga saat ini bahkan masih tercatat sebagai PNS. Selama dua periode menjadi bupati Banjar, Kalimantan Selatan (2005-2010 dan 2010-sekarang), Khairul telah mencatat berbagai prestasi membanggakan.
Di tempat terpisah, tokoh banua Kalimantan Selatan H Pangeran Rusdi Effendi AR menyatakan, Sultan Khairul Saleh memiliki rekam jejak, kemampuan dan prestasi yang menonjol sebagai putera terbaik Kalimantan. Poin plus dia merupakan Sultan Banjar yang juga Ketua Kerapatan Raja Sultan Se-Borneo.
“Sejarah Indonesia mencatat bagaimana dulu Pangeran Muhammad Noor yang merupakan kerabat dari kesultanan Banjar menjadi Menteri PU pertama, pada era Presiden Soekarno. Nah, saatnya sekarang bangsawan Banjar modern memegang peran besar di tingkat nasional, dan Sultan Banjar mampu untuk itu,” tegas Rusdi yang juga Dewan Mahkota Kesultanan Banjar ini.
“Sejak dulu Kesultanan Banjar berperan sangat penting bagi pembangunan Indonesia, termasuk Pangeran Muhammad Noor yang saat itu menjadi Menteri PU dan sukses. Saya kira wajar bila sekarang Sultan Banjar di era modern juga ikut mewarnai Indonesia,” imbuhnya.
Sementara Sultan Banjar Khairul Saleh yang dikonfirmasi mengenai kabar ini mengelak berkomentar. Pria ramah yang akan mengakhiri jabatan sebagai Bupati Banjar pada Agustus 2015 ini mengatakan, soal pencalonan menteri merupakan hak prerogatif presiden, sehingga semua pihak harus menghormati proses yang tengah berlangsung saat ini. “Kita hormati prosesnya,” katanya singkat. */adi
Lalu siapakah kepala daerah dimaksud? Beberapa nama yang sudah beredar di bursa kandidat menteri dan ramai diberitakan media saat ini di antaranya Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Tri Risma Harini (Walikota Surabaya), Sultan Khairul Saleh (Bupati Banjar), dan Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng).
Pada kesempatan berbeda, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Puan Maharani kepada
wartawan menyebut kepala daerah yang masuk dalam nominasi menteri dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla harus yang sudah dua kali menjabat dan memiliki prestasi.
"Sudah dua kali maju dan memiliki prestasi dan kapabilitas yang baik, maka ini akan menjadi pertimbangan akan datang. Tapi siapa saja namanya, akan dijawab Pak Jokowi," ujar Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/9).
Dari nama-nama kepala daerah yang beredar saat ini, nama Bupati Banjar Sultan Khairul Saleh termasuk paling dijagokan. Ia disebut layak menduduki posisi Menteri Pekerjaan Umum (PU). Bukan saja berprestasi sebagai bupati dua periode, Khairul juga merupakan insinyur teknik sipil yang rekam jejaknya berpengalaman di bidang pembangunan infrastruktur.
Khairul yang juga memulai karier birokratnya sebagai pegawai Departemen PU, dan hingga saat ini bahkan masih tercatat sebagai PNS. Selama dua periode menjadi bupati Banjar, Kalimantan Selatan (2005-2010 dan 2010-sekarang), Khairul telah mencatat berbagai prestasi membanggakan.
Di tempat terpisah, tokoh banua Kalimantan Selatan H Pangeran Rusdi Effendi AR menyatakan, Sultan Khairul Saleh memiliki rekam jejak, kemampuan dan prestasi yang menonjol sebagai putera terbaik Kalimantan. Poin plus dia merupakan Sultan Banjar yang juga Ketua Kerapatan Raja Sultan Se-Borneo.
“Sejarah Indonesia mencatat bagaimana dulu Pangeran Muhammad Noor yang merupakan kerabat dari kesultanan Banjar menjadi Menteri PU pertama, pada era Presiden Soekarno. Nah, saatnya sekarang bangsawan Banjar modern memegang peran besar di tingkat nasional, dan Sultan Banjar mampu untuk itu,” tegas Rusdi yang juga Dewan Mahkota Kesultanan Banjar ini.
“Sejak dulu Kesultanan Banjar berperan sangat penting bagi pembangunan Indonesia, termasuk Pangeran Muhammad Noor yang saat itu menjadi Menteri PU dan sukses. Saya kira wajar bila sekarang Sultan Banjar di era modern juga ikut mewarnai Indonesia,” imbuhnya.
Sementara Sultan Banjar Khairul Saleh yang dikonfirmasi mengenai kabar ini mengelak berkomentar. Pria ramah yang akan mengakhiri jabatan sebagai Bupati Banjar pada Agustus 2015 ini mengatakan, soal pencalonan menteri merupakan hak prerogatif presiden, sehingga semua pihak harus menghormati proses yang tengah berlangsung saat ini. “Kita hormati prosesnya,” katanya singkat. */adi
Komentar