Besok Haul ke-3 Abah Anang


KUBAH - Kubah Abah Anang yang dihias menjelang digelarnya Haul ke-3 beliau di Kompas, Martapura.



MARTAPURA - Besok, Sabtu (13/9) akan diadakan Haul ke-3 KH Anang Djazouly Seman atau yang dikenal sebagai Abah Anang. Pelaksanaan haul seperti biasa digelar di kubah Abah Anang di Kompleks Pangeran Antasari (Kompas) belakang Polres Banjar, selepas Isya. Diperkirakan, ribuan kaum muslimin mulai para tuan guru, santri hingga masyarakat umum akan menghadiri kegiatan haul ini.



Menurut orang dekat di keluarga Abah Anang, untuk acara haul ini telah dipersiapkan pemotongan tiga ekor sapi dan puluhan blek beras. Acara tahlil di kubah akan dimulai dengan syair maulid Habsy.

Ulama kharismatik dan Mufti Besar pertama Kesultanan Banjar era Sultan H Khairul Saleh ini dikenal oleh orang ertentu sebagai wali Allah yang memiliki karamah tersembunyi. Bupati Banjar yang juga Sultan Banjar, Sultan H Khairul Saleh menceritakan, ia banyak mendengar riwayat kewalian Abah Anang. "Dulu Abah Anang sering mendapat serangan dari sejumlah guru agama karena kerap tak shalat Jumat ke masjid karena lebih sering masuk kamar saja. Namun suatu ketika ada orang melaporkan bahwa Abah Anang terlihat shalat Jumat di masjid di kawasan Banjarbaru padahal di saat bersamaan, ada orang melihat Abah Anang masih ada di kediamannya. Nah, sejak saat itu, sejumlah guru agama di Martapura tak berani lagi menggugat keanehan beliau," kata Sultan sambil tertawa.

Ridwan Al Arsyadi menulis di facebook, ia menyayangkan kalau banyak orang yang tidak mengenal lebih mendalam kepada Abah Anang Djazouly yangmenurutnya salah satu ulama yang mumpuni dalam ilmu ma'rifat, yakni ilmu tertinggi dalam keyakinan ahlus sunnah wal jamaah. "Abah Anang Djazouly Seman, seorang ulama ahli ma'rifat tapi sayang tidak banyak orang yg mengambil ilmu atau mengaji masalah ma'rifatullah sama beliau. Pernah suatu hari ulun sembahyang berjama'ah sama beliau mulai mengangkat takbir 'Allahu Akbar', lalu batang tubuh Abah Anang tidak keliatan lagi sehingga ulun mengikuti sidin berjama'ah hanya melalui suara, sampai terdengar salam pertama Abah Anang, maka tubuh beliau kelihatan lagi," bebernya terus terang.

Abah Anang adalah putra KH Seman Kadir, dilahirkan di Martapura, 8 Desember 1936, atau masih keturunan kelima dari ulama besar Kalimantan yang termasyur ke seantero Nusantara, Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kalampayan.Abah Anang semasa masih bayi seumur dua tahunan, dalam pangkuan bundanya tiba-tiba berucap membenarkan bacaan Qur'an dari kakaknya yang sedang asyik membaca Al Qur'an di samping ibunda mereka.
 

Abah Anang Djazouly juga lah yang berhasil melukis wajah Datu Kalampayan dan lukisan beliau menjadi salah satu rujukan bagi umat Islam di Kalimantan tentang rupa Datu Kalampayan. Sekitar tahun 2006, Abah Anang semasa hidup pernah menerangkan kepada penulis bahwa lukisan Datu Kalampayan yang ia buat adalah hasil mimpinya bertemu ulama besar itu kala masih di Surabaya, Jatim. "Dari perjumpaan dengan beliau di alam mimpi, kemudian saya tuangkan ke dalam kanvas," ujar Abah Anang kala itu kepada penulis.

Abah Anang yang masih famili dengan ulama kharismatik Al 'Allamah Al 'Arifbillah Al Qutubul Ghauts As Syeikh Haji Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Tuan Guru Sekumpul atau Abah Guru Sekumpul. Menurut sebagian riwayat, Tuan Guru Sekumpul menghormati juga kepada Abah Anang Djazouly.
   
Dari sebagian riwayat yang terhimpun, Abah Anang selain belajar ilmu agama di Jakarta, juga banyak belajar dari para habaib, seperti H Abdul Kadir, H Ismail Khatib, juga Habib Muhammad bin Ali Al Habsyi yang juga menjadi orangtua dan belajar kepada sahabatnya sendiri, Habib Abdul Rahman Al Habsyi.
   
Setelah mengalami sakit-sakitan, Abah Anang Djazouly pada hari terbaik, Jumat tanggal 14 Oktober 2011 sekitar pukul 10.00 Wita, ulama yang low profile dan terbuka dengan siapa saja dan lembut itu diwafatkan Allah SWT. Konon, beberapa saat saja usai ruh beliau lepas dari jasadnya, ruangan di mana beliau dirawat, tercium bau yang sangat wangi. adi 

Komentar