100 Tahun Ponpes Darussalam Jadi Mercusuar Ilmu Agama


MARTAPURA - Sejak berdiri 14 Juli 1914 hingga berusia 100 tahun sekarang, Ponpes Darussalam diakui menjadi mercusuar ilmu agama Islam di Martapura, Kalsel, Kalimantan hingga ke sejumlah wilayah di Indonesia. Hal itu diakui Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin kala memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan 100 Tahun Ponpes Darussalam dan Mubes III Warga Alumni Ponpes Darussalam (Wapda) di Ponpes Darussalam, Martapura, Selasa (12/10).


"Pendiri (KH Djamaluddin) tentunya berniat mendirikan Ponpes Darussalam ini untuk kepentingan umat, kaum muslimin. Selain mencetak ulama, juga banyak alumni menjadi pedagang, petani, hingga pejabat yang tentunya berakhlak agama yang baik. Saya bersyukur, selama kepemimpinan saya di Kalsel, daerah ini tenang-tenang saja, berkat para ulamanya, juga alumni Ponpes Darussalam yang membawa kesejukan dan menjadi rahmat bagi lingkungannya," puji Rudy Ariffin di hadapan petinggi Ponpes Darussalam KH Khalillurrahman, ulama, habaib, Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh, anggota DPR Syaifullah Tamliha, Bupati Tanbu Mardani H Maming, politisi dr Zairullah Azhar, Adriansyah dan lain-lain.

Menurut Gubernur, antara ulama dan umara perlu terus bekerjasama dalam memberikan pencerahan kepada umat. Jika baik ulama dan umaranya maka baik pula masyarakatnya. "Terkait isu ISIS, jangan sampai ada warga Banua ikut ISIS yang pahamnya tak sesuai dengan ahli sunnah wal jamaah. Ini tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pencerahan kepada warga dan umat sehingga tak  terpengaruh mengikuti ISIS," tukasnya.

Gubernur pada kesempatan itu menyerahkan bantuan kepada Ponpes Darussalam sebesar Rp500 juta. Langkah serupa juga diambil Pemkab Banjar, melalui Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh yang berkenan juga memberikan bantuan sebesar Rp500 juta demi kemajuan pendidikan di Ponpes Darussalam.

Sultan H Khairul Saleh menyatakan bahwa bantuan itu seiring dengan kebijakan pemerintah yang memang terus mendorong upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan Bupati sebelumnya sudah membantu Ponpes Darul Hijrah Rp500 juta dan Yayasan Syaikh Muhammad Arsyad Dalam Pagar Rp150 juta.


 "Semoga dari sini akan lahir calon pemimpin pemimpin daerah dan bangsa yang berkontribusi besar untuk pembangunan," harap Sultan.

Ungkapan kagum juga disampaikan dr Zairullah Azhar. Mantan Bupati Tanbu ini hadir karena begitu kagum dengan kebesaran Ponpes Darussalam yang telah banyak melahirkan ulama-ulama besar yang tersebar bukan hanya di Kalsel, tetapi Kalimantan hingga Nusantara.
 
Ponpes Darussalam, lanjutnya berkontribusi besar bagi pembangunan di daerah bahkan nasional, sehingga sudah wajar jika Ponpes lain perlu mencontoh Ponpes Darussalam.

Sementara Pemimpin Umum Ponpes Darussalam, KH Khalilurrahman mengatakan, terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga atas kehadiran undangan maupun dukungan termasuk bantuan yang diberikan demi lancar dan suksesnya acara. Begitu juga bagi pihak-pihak yang ikut membesarkan Ponpes Darussalam. "Semoga amal ibadah itu diberikan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT," papar Guru Khalil.

Menurutnya, momen 100 tahun Ponpes Darussalam ini sebagai wahana introspeksi diri, mencari kekurangan, merangkai tekad dan program sehingga Ponpes ini ke depan akan lebih maju lagi meski berada dalam era globalisasi. "Peran Darussalam tak hanya di sektor agama, melainkan juga politik, ekonomi maupun budaya. Sehingga ada guyonan, kalau Darussalam libur, masjid,langgar dan pasar pada sepi," ucapnya seraya disambut tawa hadirin yang berjumlah ribuan.

Darussalam kini memiliki 11 unit pendidikan, mulai madrasah, sekolah model, perguruan tinggi STAI Darussalam dan sebagainya. Memiliki lebih dari 300 tenaga pendidik dan 12.000 santri/santriwati. adi

Komentar