Tahlil Membahana di Sekumpul
MARTAPURA - Luar biasa, lautan manusia, atau lebih dari 300.000 jamaah, tua muda, pria wanita, orang biasa dan pejabat, alim
ulama dan para habaib membaur dalam acara Haul ke-8 Tuan Guru Sekumpul, Minggu (12/5) sejak maghrib. Ya, Al 'Alimul 'Allamah
Al Qutb Arrabbani Wal Ghauts Al Fardani Syaikh Muhammad Zaini bin Al Arifbillah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad
Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh
Muhammad Arsyad al-Banjari memang memiliki magnet yang mengagumkan. Gema tahlil di acara haulan yang dipusatkan di Mushalla
Ar Raudhah membahana di mushalla, jalan-jalan dan rumah-rumah penduduk.
Do'a yang dipanjatkan oleh Habib Abdurrahman Baraqbah terkhusus untuk almarhum Tuan Guru Sekumpul pun diamini secara khusyuk
oleh hadirin. Selepas itu, nasi kotak maupun bungkus yang berisi nasi samin plus daging karih pun ludes. Padahal, info yang
didapat dari panitia, tak kurang dari 250 ribu bungkus yang dibagikan. Ini belum termsuk nasi bungkus yang dibagikan juga
oleh relawan, maupun jiran-jiran di Sekumpul. Pendeknya, acara haulan tersebut menjadi sebuah acara berkumpulnya jamaah yang
terpadat. Tak hanya dari Kalsel saja, bahkan dari Kalteng, kalbar dan Kaltim, termasuk jamaah dari Sumatra, Jawa dan luar
negeri hadir memanjatkan doa dan berkirim pahala tahlil untuk almarhum Tuan Guru Sekumpul.
Sebelumnya, jamaah sedari dzuhur mulai berangsur-angsur memadati kawasan Sekumpul. Bahkan, mulai ashar, kepadatan sudah
mulai, sehingga cukup membuat ribuan panitia, dibantu ratusan aparat Polres Banjar, Kodim 1006 Martapura, Pol PP Banjar, PMI
dan lain-lain mesti ekstra keras mengatur ketertiban dan kelancaran lalulintas.
Di antara para habib dan alim ulama, hadir di barisan kehormatan anak almarhum Tuan Guru Sekumpul, yakni Muhammad Amin Badali
(18) dan Ahmad Hafi Badali (17). Dua pemuda yang tinggi perawakan serta tampan dibalut baju gamis dan kopiah putih diapit
oleh ayah tirinya, Rosehan NB, Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh, Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin dan lain-lainnya. Turut
hadir Bupati Tanbu Mardani H Maming, dan alim ulama seperti Guru Masdar, Guru Sa'aduddin, Guru Barmawi, Guru Anang Bidin,
termasuk para dewan guru Ponpes Darussalam.
Setelah shalat maghrib berjamaah, acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh Guru Abdul Khaliq. Kemudian,
Muhammad Amin Badali memulai membacakan rawi maulid Habsyi, diselingi juga lantunan syair terbang oleh grup maulid Sekumpul.
Ahmad Hafi tampak asyik menabuh terbangnya. Jamaah pun larut dalam kesyahduan nasyid Khobbiri, tentang kerinduan dan
permohonan syafaat kepada Rasulullah SAW.
Selepas acara maulidan dan tahlilan itu, jamaah kemudian melaksanakan shalat isya. Akibat banyaknya jamaah, sepulang dari
Raudhah pun jamaah mesti sabar. Padahal jarak antara Kompleks Sekumpul ke jalan raya cuma 400-an meter, namun dengan jalan
mesti ditempuh hampir satu jam. Subhanallah. adi
MARTAPURA - Luar biasa, lautan manusia, atau lebih dari 300.000 jamaah, tua muda, pria wanita, orang biasa dan pejabat, alim
ulama dan para habaib membaur dalam acara Haul ke-8 Tuan Guru Sekumpul, Minggu (12/5) sejak maghrib. Ya, Al 'Alimul 'Allamah
Al Qutb Arrabbani Wal Ghauts Al Fardani Syaikh Muhammad Zaini bin Al Arifbillah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad
Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh
Muhammad Arsyad al-Banjari memang memiliki magnet yang mengagumkan. Gema tahlil di acara haulan yang dipusatkan di Mushalla
Ar Raudhah membahana di mushalla, jalan-jalan dan rumah-rumah penduduk.
Do'a yang dipanjatkan oleh Habib Abdurrahman Baraqbah terkhusus untuk almarhum Tuan Guru Sekumpul pun diamini secara khusyuk
oleh hadirin. Selepas itu, nasi kotak maupun bungkus yang berisi nasi samin plus daging karih pun ludes. Padahal, info yang
didapat dari panitia, tak kurang dari 250 ribu bungkus yang dibagikan. Ini belum termsuk nasi bungkus yang dibagikan juga
oleh relawan, maupun jiran-jiran di Sekumpul. Pendeknya, acara haulan tersebut menjadi sebuah acara berkumpulnya jamaah yang
terpadat. Tak hanya dari Kalsel saja, bahkan dari Kalteng, kalbar dan Kaltim, termasuk jamaah dari Sumatra, Jawa dan luar
negeri hadir memanjatkan doa dan berkirim pahala tahlil untuk almarhum Tuan Guru Sekumpul.
Sebelumnya, jamaah sedari dzuhur mulai berangsur-angsur memadati kawasan Sekumpul. Bahkan, mulai ashar, kepadatan sudah
mulai, sehingga cukup membuat ribuan panitia, dibantu ratusan aparat Polres Banjar, Kodim 1006 Martapura, Pol PP Banjar, PMI
dan lain-lain mesti ekstra keras mengatur ketertiban dan kelancaran lalulintas.
Di antara para habib dan alim ulama, hadir di barisan kehormatan anak almarhum Tuan Guru Sekumpul, yakni Muhammad Amin Badali
(18) dan Ahmad Hafi Badali (17). Dua pemuda yang tinggi perawakan serta tampan dibalut baju gamis dan kopiah putih diapit
oleh ayah tirinya, Rosehan NB, Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh, Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin dan lain-lainnya. Turut
hadir Bupati Tanbu Mardani H Maming, dan alim ulama seperti Guru Masdar, Guru Sa'aduddin, Guru Barmawi, Guru Anang Bidin,
termasuk para dewan guru Ponpes Darussalam.
Setelah shalat maghrib berjamaah, acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh Guru Abdul Khaliq. Kemudian,
Muhammad Amin Badali memulai membacakan rawi maulid Habsyi, diselingi juga lantunan syair terbang oleh grup maulid Sekumpul.
Ahmad Hafi tampak asyik menabuh terbangnya. Jamaah pun larut dalam kesyahduan nasyid Khobbiri, tentang kerinduan dan
permohonan syafaat kepada Rasulullah SAW.
Selepas acara maulidan dan tahlilan itu, jamaah kemudian melaksanakan shalat isya. Akibat banyaknya jamaah, sepulang dari
Raudhah pun jamaah mesti sabar. Padahal jarak antara Kompleks Sekumpul ke jalan raya cuma 400-an meter, namun dengan jalan
mesti ditempuh hampir satu jam. Subhanallah. adi
Komentar