Jangan tapandang dzahir (kulit)


Abah Guru Sekumpul bercerita kpd Guru Syahril= aku dan bbrpa teman baelang ke Habib Anis Solo, cucu pengarang Maulid Habsy. Aku belum tahu lagi dg Habib Anis. Kami sampai di rumah, namun habib tdk ada. Bbrpa waktu kemudian datang seseorg dg naik motor besar semacam harley seraya menggeber keras itu motor. Seseorang itu berpakaian loreng2. Lalu hatiku ada maitirod, asa lain habib kalo. Tiba2 di tengah keheranan, Habib lalu bertanya, 'yg mana zaini'. Aku mulai serba salah dan ketakutan. Beliau memanggilku masuk ke kamar. Beliau lalu mengambil gambus dan mulai bermain gambus. Ajaib, boneka2 di dlm rak kaca justru hidup dan menari. Sejak saat itu aku kd wani lagi menilai org lain dari kulitnya...kalau bisa lihati kekurangan diri kita seendiri aja sudah..

Komentar