MARTAPURA - Ketua DPRD Banjar HM Rusli yakin kalau Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Banjar yang dipimpin Pangeran Haji Abidinsyah SSos akan mampu
memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) yang dibebankan ke lembaga tersebut, yakni senilai Rp8 miliar.
"Pada tahun 2012 lalu, DPRD Banjar bersama eksekutif menargetkan PAD sebesar Rp4,9 miliar lebih dan itu bisa terealisasi sebesar Rp7 miliar lebih. Jadi, BP2T
Banjar kami pandang sukses melampui target," ujar Rusli ditemui di DPRD Banjar, akhir pekan tadi.
Menurutnya, pada penyusunan anggaran 2013 yang baru berakhir beberapa waktu lalu, pihaknya bersama eksekutif kembali menargetkan BP2T untuk mencapai PAD
sebesar Rp8 miliar. "Kami memberi target sebesar tersebut bukan tanpa dasar, banyak item yang bisa digali oleh BP2T," ungkap politisi yang juga Ketu Partai Golkar
Kabupaten Banjar ini.
Item perizinan yang bisa digali seperti retribusi reklame, IMB, izin gangguan (HO) dan lain-lain, termasuk Amdal pembangunan stockpile yang masih sangat
potensial. "Nah, dari segi IMB, kita tahu daerah Kertak Hanyar, Gambut dan Sungai Tabuk masih sangat berpotensi memberikan pemasukan ke kas daerah, mengingat
perkembangan pembangunan di kawasan tersebut masih cukup tinggi dan masih terus berkembang," cetusnya.
Ditambahkan, operasional jalan tambang di Km 71 A Yani yang juga tembus ke Batola juga memberi peluang, di mana akan ada pembangunan sejumlah stockpile yang
juga mesti melalui BP2T. "Ini peluang pendapatan yang juga mesti dioptimalkan oleh BP2T, sehingga kami yakin target ini bukan sebagai beban BP2T, melainkan akan bisa
dicapai secara realistis," tegasnya.
Menurutnya, jika semua instansi berprinsip bahwa kinerja mereka akan menjadi amal dan kebaikan daerah, maka semua target akan dianggap sebagai motivasi untuk
berbuat yang terbaik bagi daerah, bukan sebagai beban. adi
Komentar