MARTAPURA - Pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kabupaten Banjar telah melakukan pendataan dari dampak banjir terhadap beberapa ruas jalan di daerah
ini. Hasilnya, lebih dari 20 Km ruas jalan di sejumlah wilayah terkena rendaman air dan berpotensi rusak.
Menurut Kadis BMSDA, Ir Hilman MT, ada sejumlah ruas jalan yang terkena dampak banjir, seperti di Desa Simpang Empat, Kecamatan Pengaron, Sei Raya, kemudia di
Kecamatan Astambul meliputi Desa Kalampayan, Kaliukan, Pasar Jati, lalu Kecamatan Sungai Tabuk tepatnya di Desa Lokbaintan. Juga di Martapura seperti Jalan Keramat-
Tungkaran, Desa Tunggu Irang serta Pekauman. "Kalau kita hitung-hitung, sejumlah ruas jalan itu sepanjang 20 Km lebih dan berpotensi rusak beberapa bulan ke depan,"
ujarnya.
Rendaman air banjir mulai akhir bulan Desember 2012 hingga pertengahan Januari 2013 diperkirakan merusak agrigat halus yang menjadi bagian dasar aspal. Pada
bagian dasar aspal, biasanya dilapisi agrigat terdiri dari pasir dan kerikil. "Nah, biasanya, air itu cepat mengikis pasir di agrigat halus, sehingga menciptakan pori
-pori di bagian dasar atau pondasi aspal. Nanti, kalau sudah musim kemarau, bagian ini akan merekah dan lambat laun akan menjadi sebab rusaknya lapisan aspal,"
tandasnya prihatin.
Menurut Hilman, pihaknya saat ini berusaha melakukan lobi ke pusat, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta bantuan penanggulangan
infrastruktur pasca bencana. "Alhamdulillah, kita sepertinya mendapat sinyal bagus bahwa pusat berencana akan mengucurkan bantuan pasca bencana sebesar kurang lebih
Rp23 miliar," jelasnya.
Ditambahkan, jalan-jalan yang terkena banjir, diprediksi dua atau tiga bulan ke depan akan mengalami kerusakan, seiring dari lemahnya pondasi aspal yang
kehilangan agrigat halusnya. "Mudah-mudahan, dana pasca bencana itu bisa kita cairkan, sehingga kerusakan sejumlah ruas jalan tidak berlangsung lama," harapnya. adi
Komentar