Langsung ke konten utama
Ya Syaikhuna Ya Zaini anta habibun Nabi
Sekadar
ikhtiar supaya menambah mahabbah wan Tuan Guru Sekumpul...Tahun 2006,
ulun ditugaskan BPost meliput dari dekat prosesi haulan pertama di
kediaman almarhum. Karena tugas, ulun berikhtiar dengan mengikut
rombongan mantan Bupati Banjar H Rudy Ariffin, masuk pagar dan tak
hendak juga memaksakan diri masuk ke dalam. Saat itu ulun hanya duduk di
teras. Lalu ada seorang khaddam yg memang terkenal keras bila
berhadapan dengan wartawan. Ulun ditunjuk dan dibentak supaya keluar.
Ulun lalu berdiri dan turun dari teras ingin keluar pagar, namun entah
mengapa ulun tetap didorong-dorong hingga hampir terjatuh. Ratusan
pasang mata menyaksikan kejadian itu. Dlm hati ulun hanya menyebut
Allah..Allah...dengan perasaan yg mungkin dangsanak bisa rasakan juga.
Ulun dikeluarkan paksa hingga keluar pagar. Alhamdulillah tak ada niat
sama sekali untuk melawan atau membela diri. Dangsanak, beberapa waktu
lama berjalan...cukup masygul juga ulun. Hingga pada suatu malam di
2007, ulun bermimpi seolah-olah menghadiri perjamuan di kediaman Tuan
Guru Sekumpul. Ulun duduk di teras, di depan ada hidangan. Di dalam
rumah juga banyak hadirin. Tuan Guru Sekumpul keluar dan langsung duduk
seperti cara Rasulullah makan. Beliau mengenakan bolang dan jubah putih
plus sorban hijau di bahu kanannya. Beliau tersenyum sampai gigi beliau
terlihat...seolah-olah mempersilakan ulun makan hidangannya bersama
hadirin lain. Masya Allah, sejak saat itu tak ada rasa dendam di hati
atas perlakuan salah satu khaddam Sekumpul itu. Tuan Guru Sekumpul
walaupun telah wafat ternyata mampu menghibur batin ulun dan mengundang
secara langsung kepada ulun untuk makan-makan di jamuan beliau...Allahu
Akbar.....
Komentar