Sementara Zakir, seorang santri yang tinggal di Pekauman Martapura
mengakui sangat kagum dengan Guru Sekumpul. "Pernah suatu ketika, saya
diperintahkan oleh ayah saya untuk mengantar sesuatu ke kediaman Guru
Sekumpul. Saya sebelumnya belum pernah bertemu langsung dengan beliau.
Ketika sudah berada di halaman rumah beliau, saya kemudian terpikir,
apakah mungkin saya dapat berjabat tangan dan mencium tangan beliau.
Anehnya, belum sempat saya mengetuk pintu, beliau sudah membuka pintu
dan mengulurkan tangannya kepada saya seraya mengucap salam. Saya pun
terkejut, namun segera saja memanfaatkan kesempatan langka itu," ujar
Zakir.
Tidak kalah menariknya, Ikhsan Cahyadi, seorang warga Pelaihari yang sering mengikuti pengajian Sekumpul mengatakan, dirinya baru mengakui karomah Guru Sekumpul setelah ia mengikuti pengajian kali pertama.
"Sejak berangkat dari Pelaihari, saya memiliki satu pertanyaan tentang soal agama yang saya belum temukan jawabannya. Alhamdulillah, ketika duduk mengikuti pengajian, Guru Sekumpul ada menyinggung persoalan agama yang jadi pertanyaan saya itu, dan terjawablah sudah pertanyaan di hati ini," paparnya.
Tidak kalah menariknya, Ikhsan Cahyadi, seorang warga Pelaihari yang sering mengikuti pengajian Sekumpul mengatakan, dirinya baru mengakui karomah Guru Sekumpul setelah ia mengikuti pengajian kali pertama.
"Sejak berangkat dari Pelaihari, saya memiliki satu pertanyaan tentang soal agama yang saya belum temukan jawabannya. Alhamdulillah, ketika duduk mengikuti pengajian, Guru Sekumpul ada menyinggung persoalan agama yang jadi pertanyaan saya itu, dan terjawablah sudah pertanyaan di hati ini," paparnya.
Komentar