Pencemaran Lingkungan Kembali Terjadi


MARTAPURA - Belum tuntas keluhan warga di Desa Awang Bangkal Barat, Kecamatan Karang Intan akibat Sungai Alangi menjadi dangkal

sebab sedimentasi dampak penambangan batu gunung di Gunung Putrabulu, kali ini pencemaran terjadi di Desa Batang Banyu dan

Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron.
    Pencemaran di kedua desa yang menimpa persawahan dan kebun kopi warga itu disinyalir akibat penambangan batubara di

kawasan setempat yang dilakoni Haji MS sejak 2005 lalu. Meskipun aktivitas penambangan sementara terhenti, namun dampak

sedimentasi lumpur, pasir dan limbah batubara sudah terlanjur mencemari puluhan hektar sawah maupun kebun kopi warga.
    Menurut warga setempat, H Marduki dan Abdul Razak, baru-baru tadi, warga setempat merasa sangat dirugikan akibat

tercemarnya sawah maupun kebun kopinya. Padahal, sebelumnya, mereka masih bisa mengolah sawah maupun kebun kopi mereka.
    Namun, akibat mulai tercemarnya lahan mereka, otomatis mereka kesulitan bercocok tanam, karena lahannya sudah dilapisi

sedimentasi pasir maupun lumpur yang terbawa air dari areal penambangan batubara yang dituding mereka berasal dari tambang milik

Haji MS.
    "Lahan ini sudah tertimbun lumpur yang terbawa air dari kawasan tambang. Sehingga lahan ini tak bisa lagi ditanami padi,"

ujar Marduki. Hal itu, lanjutnya, tentu merugikan sebab pencaharian warga masih bergantung dari bercocok tanam padi dan berkebun

kopi.
    Diduga kuat, areal penambangan yang dikelola Haji MS tak berwawasan lingkungan, karena air limbah tambang tidak

ditampung dalam steeling pond, melainkan langsung dialirkan ke area di bawahahnya, yang ironisnya merupakan lahan bagi sebagian

warga untuk bercocok tanam.
    "Sebenarnya kami sudah beberapa kali komplain kepada Haji MS, namun keluhan itu tak pernah mendapat tanggapan yang

berarti," keluh Razak.
    Sumber di Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Banjar juga membenarkan bahwa untuk kawasan Desa Batang Banyu

dan Mengkauk, Kecamatan Pengaron, pertambangan batubara yang pernah beraktivitas adalah milik Haji MS. Namun, lanjunya sumber

itu, Haji MS sudah memberikan semacam tali asih kepada warga setempat yang kebetulan lahannya berada di sekitar areal tambang

tersebut. adi

mb/adi
TERCEMAR - Lahan sawah dan kebun kopi milik warga di Desa Batang Banyu dan Mengkauk, tercemar lumpur dan air limbah bekas

tambang batubara yang diduga dikelola Haji MS.
  
   

Komentar