MARTAPURA - Di tengah genta demokrasi yang begitu massif, tentunya akan membuka ruang yang luas untuk semua orang bisa berbicara, berasumsi dan memberikan pendapatnya di muka umum, dan tak jarang ini berimpilikasi kepada ketersinggungan, ketidaknyamanan dan lainnya sehingga memunculkan embrio pertengkaran dan perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia.
Untuk mengatasi semua itu maka diperlukan sebuah formula yang baik dan efektif untuk menanggulanginya, salah satunya deNgan menerapkan kembali empat pilar utama bangsa Indonesia ditengah keberagaman masyarakat Indonesia yakni Bheneka Tunggal Ika, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Ketetapan MPR RI.
Hal tersebut ditegaskan Anggota DPR RI dari Komisi II Dr H Taufik Effendi yang bekerjasama dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Martapura saat mensosialisasikan empat pilar utama bangsa Indonesia serta nilai-nilai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Kamis, 19 April 2012 di Gedung Juang Martapura.
Taufik Effendi menjelaskan, saat ini bangsa indonesia sedang mengalamai sebuah pergeseran nilai-nilai sosial yang dulu pernah ditanamkan nenek moyang bangsa Indonesia, yakni nilai gotong royong, kebersamaan, persatuan dan saling menghargai satu sama lain serta menjunjung tinggi nilai adat istiadat serta budaya leluhur yang sangat baik.
Pergeseran nilai-nilai tersebut dapat dilihat dari maraknya konflik yang yang kerap tererjadi, baik konflik antar individu, antar kelompok, atau golongan bahkan yang paling parah adalah konflik tersebut tidak jarang menimbulkan korban jiwa, sehingga dendam diantara pihak yang bertikai kerap rumit diselesaikan dan tidak jarang konflik tersebut dapat terus berlanjut, bahkan pemicunya hanya persoalan yang sangat sepele, akan tetapi bisa berdampak yang sangat besar.
Untuk itulah, ia selaku anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Selatan merasa perlu untuk kembali mensosialisaikan tentang Bheneka Tunggal Ika, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Ketetapan MPR RI, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia, menurut Taufik Effendi hal tersebut sangat penting agar konflik yang kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia sedini mungkin dapat dihindari.
Wakil Bupati Banjar Dr HA Fauzan Saleh dalam kesempatan tersebut menyampaikan, ia atas nama Pemerintah Kabupaten Banjar merasa sangat senang dengan kegiatan sosialisasi tentang Bheneka Tunggal Ika, Pancasila, Undang-Undag Dasar 1945 dan Ketetapan MPR RI dan NKRI, dimana melalui kegiatan tersebut masyarakat Kabupaten Banjar serta generasi mudanya dapat lebih mengenal tentang pondasi utama bangsa Indonesia.
Selain itu, melalui sosialisasi tentang Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Ketetapan MPR RI dan NKRI tersebut, keamanan, kenyamanan serta ketentraman yang selama ini telah ada di Kabupaten Banjar Khususnya, dan Kalimantan Selatan umumnya dapat terus terjaga, dan berlanjut pada generasi akan datang.
Sementara itu Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Martapura Amiruddin yang juga ketua panitia kegiatan sosialisasi Bheneka Tunggal Ika, Pancasila, Undang-Undag Dasar 1945 dan Ketetapan MPR RI dan NKRI dalam laporannya mengungkapkan, dengan diadakannya soialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara tersebut hendaknya dapat menumbuhkan kembali semagat cinta untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan memantapkan hati dan tekad bersama untuk menjaga keutuhan NKRI.
Amiruddin juga mengatakan, ia atas nama warga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia mengucapkan terimakasih atas Kehadiran Dr Taufiq Effendi di Kabupaten Banjar, di mana kehadirannya tersebut menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi Masyarakat Kabupaten Banjar, sebagai tokoh Kalimantan Selatan bahkan nasional, tentunya akan banyak sesuatu yang bisa digali, dan diambil pelajaran dari sosialisasi tersebut. hum/adi
mb/ist
SOSIALISASI - Tokoh Kalsel kaliber nasional Taufiq Effendi berfoto bersama dengan Wabup Banjar HA Fauzan Saleh, pengurus PMII dalam acara sosialisasi keutuhan NKRI di Martapura.
Noor Sunarto Pimpin BPBD se-Kalsel
MARTAPURA - Ide inovatif yang dicetuskan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar untuk membentuk sebuah Forum Komunikasi BPBD Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Selatan ternyata disambut baik dan diapresiasi tinggi oleh BPBD kabupaten/kota lainnya.
Hal ini ditandai dengan diadakannya pertemuan antar Kepala maupun perwakilan dari beberapa BPBD kabupaten/kota yang ada di Kalsel untuk bermusyawarah sekaligus menentukan kepengurusannya, Kamis (19/4) di ruang kerja Sekda Banjar, Martapura.
Pertemuan ini dikoordinir langsung oleh Kepala BPBD Banjar, H Noor Sunarto. Menurutnya, ini dalam rangka menjalin silaturrahim dan merumuskan rencana ke depan agar kinerja BPBD semakin bisa membawa faedah bagi masyarakat luas. “Selain silaturahim, diagendakan pula pembentukan susunan pengurus Forum Komunikasi BPBD se-Kalimantan Selatan yang kemudian dilanjutkan dengan perumusan tugas, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Forum ini esensinya adalah sebagai wadah yang mampu menyerap aspirasi, kritikan, dan saran dari masyarakat maupun BPBD Kabupaten/Kota se-Kalsel untuk diteruskan lagi ke BPBD Provinsi hingga ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat. Masing-masing BPBD juga bisa saling sharing informasi,” ujar Sunarto.
Sunarto melanjutkan, setelah forum terbentuk, rencana ke depan adalah memperkuat kelembagaan, memantapkan jejaring terkait yang peduli dengan penanganan bencana, memberdayakan masyarakat lebih pro aktif, serta mengusahakan agar masalah penanggulangan bencana bisa teragendakan dalam mata pelajaran sekolah.
Adapun para perwakilan BPBD kabupaten lain yang turut berhadir dalam pertemuan tersebut adalah dari BPBD Banjar selaku tuan rumah sekaligus pencetus ide, BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, BPBD Kota Banjarmasin, Barito Kuala, Kotabaru, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah dan BPBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dari hasil rembug, akhirnya H Noor Sunarto, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Forum Komunikasi BPBD Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan. hum/adi
Komentar