Pengadangan Pencuri Berdarah-darah, 2 Tewas

MARTAPURA – Pengadangan terhadap dua pencuri velg mobil ditandai aksi berdarah-darah. Dua tewas, yakni seorang warga Desa Tambak Anyar Ulu, Armani dan seorang oknum pencuri, Usuf, warga Astambul. Sementara dua orang mengalami luka-luka, di antaranya seorang polisi, Aiptu H Ruspandi dan seorang luka lagi, oknum pencuri, Amrullah, juga warga Desa Sei Alat, Astambul.
Kejadian bermula ketika Rabu (18/4) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita, sejumlah warga memergoki aksi dua pencuri di kawasan Desa Tambak Anyar Ulu, Kecamatan Martapura Timur. Kedua pencuri, Usuf dan Amrullah kedapatan mencuri velg mobil milik warga setempat.
Warga yang mendengar teriakan ada maling mencoba mengadang kedua pencuri yang sempat bersembunyi di bawah kolong salah satu rumah warga. Namun, merasa terjepit dan tak ingin tertangkap, kedua pencuri yang mengenakan senjata tajam jenis parang dan belati secara membabi-buta mengibaskan parangnya ke arah warga.
Naas, salah seorang warga setempat, Armani terkena sabetan di bagian punggungnya. Kedua pencuri pun berhasil kabur dari kepungan warga. Sementara Armani yang terkapar, dilarikan warga ke RSUD Ratu Zalekha Martapura, sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian.
Namun, meski sudah memperoleh penanganan medis, nyawa Armani tak tertolong, sekitar pukul 06.00 Wita, warga yang malang meninggal.
Polsek Martapura Timur bekerjasama dengan Sat Reskrim Polres Banjar plus Polsek Astambul coba mengepung kediaman kedua pencuri yang memang tak jauh dari Polsek Astambul, namun keduanya keburu menghilang ke arah Sei Kitanu, Jalan Martapura Lama, Kecamatan Martapura Timur. Namun, polisi hanya sempat mengetahui hingga di sana, karena jejak keduanya menghilang, meski polisi sudah berupaya mengendus begundal itu melalui GPS.
Polsek Sungai Tabuk dan Gambut kemudian dikontak untuk memblokade pelaku yang masih berkeliaran. Bahkan, keduanya pagi itu masih sempat menjambret seorang ibu di kawasan Sungai Tabuk, 35 kilometer dari Martapura.
Rabu siang, secara tak terduga, kedua pencuri kedapatan sedang melalui Jalan Lingkar Utara, Km 18 Gambut atau tepatnya di kawasan Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Di sana sudah mengadang, Kanit Reskrim Polsek Gambut Aipda H Ruspandi dan anak buahnya. Secara tak terduga, kedua pencuri nekat melakukan perlawanan, sampai Aipda Ruspandi roboh akibat sabetan sajam pelaku. Rsupandi menderita luka di dadan dan tangannya, sehingga harus dilarikan ke RS Bhayangkara Banjarmasin.
Karena melawan petugas meski sudah diberikan tembakan peringatan, petugas gabungan pun tepaksa menghadiahi kedua pelaku dengan timah panas. Usuf pun menemui ajalnya setelah mendapat enam sampai delapan tembakan, sedangkan Amrullah terkapar akibat peluru terkena pantat dan kakinya.
Jenazah Usuf dibawa ke kamar mayat RSUD Ratu Zalekha dan beberapa jam kemudian dijemput keluarganya. Sedangkan Amrullah langsung diamankan ke Polres Banjar. Tersangka akan dikenakan pasal 170 KUHP ayat 3 dengan ancaman hukuman di atas lima tahun.
Kapolres Banjar AKBP Dwi Ariwibowo, didampingi Kasat Reskrim Polres Banjar AKP Wildan Alberd dan Kapolsek Martapura Timur Ipda Agus membenarkan adanya kejadian tersebut. adi

Komentar

Anonim mengatakan…
terimakasih infox
Unknown mengatakan…
jempol buat kanit res gambut...