MARTAPURA - Sebuah perampokan menghebohkan terjadi di Perwakilan PT Djarum Kalsel di Jalan A Yani Km 11,
Kecamatan Kertak Hanyar, Jumat (30/3) sekitar pukul 03.00 Wita. Akibat aksi ini, PT Djarum diperkirakan mengalami
kerugian hampir setengah miliar rupiah.
Jumat pagi hingga sore, selepas peristiwa itu, aparat dari Polda Kalsel dibantu Polres Banjar dan Polsek
Kertak Hanyar sibuk melakukan olah TKP, termasuk meminta keterangan 11 korban penyekapan. Wartawan maupun warga
sekitar tak diperkenankan memasuki areal kantor maupun mess tempat kejadian kejahatan, karena dikhawatirkan
mengaburkan alat bukti dan jejak yang dibutuhkan polisi.
Bahkan wartawan meminta nama-nama korban pun masih belum bisa dipenuhi, sebab polisi masih konsentrasi
memintai keterangan guna mempercepat proses pengungkapan, siapa pelaku perampokan yang diduga dilakukan lebih
dari lima orang itu.
Dari informasi terhimpun, pelaku perampokan menyekap 11 orang, di antaranya dua sekuriti, seorang aparat
babinsa, lima karyawan, seorang manajer beserta istri dan anaknya.
Pelaku mulai beraksi sekitar pukul 03.00 Wita. Dua orang perampok diduga menggunakan senjata tajam jenis
kapak dan parang menodong dua orang sekuriti di depan kantor PT Djarum. Kedua sekuriti tak berkutik, sampai mulut
mereka dibekap menggunakan lakban, serta tangan diikat ke belakang.
Perampok kembali beraksi ke dalam kantor dan menyekap seorang anggota Babinsa dari Koramil Kertak Hanyar
yang kebetulan sedang berada di sana. Selanjutnya, perampok merusak dua brankas dalam kantor. Satu brankas berisi
dokumen-dokumen penting serta kunci-kunci kantor maupun gudang.
Di mess bagian belakang kantor, perampok juga menyekap lima karyawan, plus seorang manajer beserta istri
dan anaknya. Mereka juga diperlakukan sama, mulut dilakban dan tangan diikat ke belakang.
Cukup lama perampok berada di TKP, karena berusaha keras menguras isi brankas yang lumayan kokoh. Dua
brankas dicongkel dari balik dinding. Ternyata perampok cukup cerdik, karena pintu brankas kokoh, maka bagian
belakang brankas yang tak terlalu kokoh dibongkar paksa dengan menggunakan benda keras.
Karena di satu brankas hanya berisi dokumen dan kunci, perampok kurang tertarik. Fatalnya, sebuah brankas
lagi berisi uang tunai Rp300 juta, dan itu habis dikuras perampok.
Aksi perampok tak berhenti di situ, karena mess karyawan juga menjadi sasaran, sehingga sebuah laptop
plus enam buah Hp berbagai merk juga diambil paksa. Total kerugian hampir setengah miliar rupiah. Perampok baru
menyudahi aksinya, setelah suara spiker di masjid seberang jalan mengumandangkan ayat suci Al Quran. Berarti
lebih dari sejam, perampok mengobrak-abrik isi kantor maupun mess PT Djarum Kalsel. Beruntung dalam persitiwa tak
ada korban jiwa.
Kapolres Banjar AKBP Dwi Ariwibowo, didampingi Kapolsek Kertak Hanyar AKP Martin dan Kasat Reskrim Polres
Banjar AKP Wildan Alberd mengakui telah terjadi aksi perampokan di PT Djarum Kalsel di Kertak Hanyar.
"Pelaku diduga lebih bdari lima orang dan yang disekap ada 11 orang, termasuk manajer di sana. Kami masih
melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pelakunya," ujar Dwi. adi
Kecamatan Kertak Hanyar, Jumat (30/3) sekitar pukul 03.00 Wita. Akibat aksi ini, PT Djarum diperkirakan mengalami
kerugian hampir setengah miliar rupiah.
Jumat pagi hingga sore, selepas peristiwa itu, aparat dari Polda Kalsel dibantu Polres Banjar dan Polsek
Kertak Hanyar sibuk melakukan olah TKP, termasuk meminta keterangan 11 korban penyekapan. Wartawan maupun warga
sekitar tak diperkenankan memasuki areal kantor maupun mess tempat kejadian kejahatan, karena dikhawatirkan
mengaburkan alat bukti dan jejak yang dibutuhkan polisi.
Bahkan wartawan meminta nama-nama korban pun masih belum bisa dipenuhi, sebab polisi masih konsentrasi
memintai keterangan guna mempercepat proses pengungkapan, siapa pelaku perampokan yang diduga dilakukan lebih
dari lima orang itu.
Dari informasi terhimpun, pelaku perampokan menyekap 11 orang, di antaranya dua sekuriti, seorang aparat
babinsa, lima karyawan, seorang manajer beserta istri dan anaknya.
Pelaku mulai beraksi sekitar pukul 03.00 Wita. Dua orang perampok diduga menggunakan senjata tajam jenis
kapak dan parang menodong dua orang sekuriti di depan kantor PT Djarum. Kedua sekuriti tak berkutik, sampai mulut
mereka dibekap menggunakan lakban, serta tangan diikat ke belakang.
Perampok kembali beraksi ke dalam kantor dan menyekap seorang anggota Babinsa dari Koramil Kertak Hanyar
yang kebetulan sedang berada di sana. Selanjutnya, perampok merusak dua brankas dalam kantor. Satu brankas berisi
dokumen-dokumen penting serta kunci-kunci kantor maupun gudang.
Di mess bagian belakang kantor, perampok juga menyekap lima karyawan, plus seorang manajer beserta istri
dan anaknya. Mereka juga diperlakukan sama, mulut dilakban dan tangan diikat ke belakang.
Cukup lama perampok berada di TKP, karena berusaha keras menguras isi brankas yang lumayan kokoh. Dua
brankas dicongkel dari balik dinding. Ternyata perampok cukup cerdik, karena pintu brankas kokoh, maka bagian
belakang brankas yang tak terlalu kokoh dibongkar paksa dengan menggunakan benda keras.
Karena di satu brankas hanya berisi dokumen dan kunci, perampok kurang tertarik. Fatalnya, sebuah brankas
lagi berisi uang tunai Rp300 juta, dan itu habis dikuras perampok.
Aksi perampok tak berhenti di situ, karena mess karyawan juga menjadi sasaran, sehingga sebuah laptop
plus enam buah Hp berbagai merk juga diambil paksa. Total kerugian hampir setengah miliar rupiah. Perampok baru
menyudahi aksinya, setelah suara spiker di masjid seberang jalan mengumandangkan ayat suci Al Quran. Berarti
lebih dari sejam, perampok mengobrak-abrik isi kantor maupun mess PT Djarum Kalsel. Beruntung dalam persitiwa tak
ada korban jiwa.
Kapolres Banjar AKBP Dwi Ariwibowo, didampingi Kapolsek Kertak Hanyar AKP Martin dan Kasat Reskrim Polres
Banjar AKP Wildan Alberd mengakui telah terjadi aksi perampokan di PT Djarum Kalsel di Kertak Hanyar.
"Pelaku diduga lebih bdari lima orang dan yang disekap ada 11 orang, termasuk manajer di sana. Kami masih
melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pelakunya," ujar Dwi. adi
Komentar