PELAIHARI © Angkutan batubara melewati jalan negara di kawasan
Kecamatan Kintap, Jorong dan wilayah Sungai Danau kian merajalela
bahkan Perda Nomor 3 seakan tak berfungsi, aparatpun tak berdaya
dengan kondisi tersebut.
Á ÁAkibatnya negarapun merugi puluhan miliar akibat badan jalan
sudah mulus itu mulai compang©camping.
Á ÁBerdasarkan pantauan di lapangan, angkutan batubara melewati
jalan raya ini sudah mulai terang©terangan ditengarai lantaran
diduga dibekingi oknum aparat.
Á ÁKondisi inipun membuat masyarakat setempat jadi was©was,
pasalnya intensitas truk ankutan batubara di wilayahnya semakin
menjadi©jadi. "Kami sangat khawatir jalan©jalan kini hampir©hampir
tak dapat dilewati sebab angkutan batubara semakin banyak, terlebih
saat malam hari truk angkutan yang menggunakan jalan negara secara
bersusun©susun di jalanan. Debu batubara pun beterbangan kemanaªmana sehingga mengganggu pernapasan," ucap Bandi, warga Asam Asam.
Á Á"Bukan cuma itu kami juga khawatir dengan anak©anak di
jalanan. Saat sering dilakukan perbaikan tambal sulam, seperti
wilayah Jorong, trans 400, 500, simpang 4, dan Pandansari. Lokasi
itulah yang sering dilewati angkutan batubara," jelasnya.
Á ÁBahkan angkutannya pun rata©rata di atas 10 ton. Sebab jika
mereka angkut 8 atau 9 ton mereka rugi. "Karena mereka ngejar
target," cetusnya.
Á ÁDiakuinya memang ada pos pantau namun juga acapkali
kecolongan. "Ya namanya yang jaga manusia jadi bebas aja mereka
lewat," ucapnya.
Á ÁSecara terpisah, warga Kintapura yang tidak ingin namanya di
publikasikan menuturkan, saat angkutan batubara menggunakan jalan
negara ini bukan rahasia umum lagi. Bahkan Perda Nomor 3 yang
dikelurkan Pemerintah Provinsi Kalsel seakan tidak berfungsi.
Á ÁBuktinya saat ini semakin marak angkutan batubara melewati
jalan negara menuju pelabuhan. Ada beberapa lokasi mereka
mengangkut batubara, di antaranya Pandansari, blok C menuju pantai
muara, di sana ada pelabuhan, RMC, pelabuhan Citra Pandansari dan
Cenko dan pelabuhan lainnya. Á À À ( Á
Á ÁUmumnya, lanjut dia, angkutan batubara yang menggunakan jalan
negara ini paling banyak beroperasi malam.
Á ÁSemakin tingginya aktivitas angkutan ini seiring juga maraknya
penambangan tanpa izin (Peti) dan tambang manualan di wilayah
Kintap dan Jorong. can/adi
Kecamatan Kintap, Jorong dan wilayah Sungai Danau kian merajalela
bahkan Perda Nomor 3 seakan tak berfungsi, aparatpun tak berdaya
dengan kondisi tersebut.
Á ÁAkibatnya negarapun merugi puluhan miliar akibat badan jalan
sudah mulus itu mulai compang©camping.
Á ÁBerdasarkan pantauan di lapangan, angkutan batubara melewati
jalan raya ini sudah mulai terang©terangan ditengarai lantaran
diduga dibekingi oknum aparat.
Á ÁKondisi inipun membuat masyarakat setempat jadi was©was,
pasalnya intensitas truk ankutan batubara di wilayahnya semakin
menjadi©jadi. "Kami sangat khawatir jalan©jalan kini hampir©hampir
tak dapat dilewati sebab angkutan batubara semakin banyak, terlebih
saat malam hari truk angkutan yang menggunakan jalan negara secara
bersusun©susun di jalanan. Debu batubara pun beterbangan kemanaªmana sehingga mengganggu pernapasan," ucap Bandi, warga Asam Asam.
Á Á"Bukan cuma itu kami juga khawatir dengan anak©anak di
jalanan. Saat sering dilakukan perbaikan tambal sulam, seperti
wilayah Jorong, trans 400, 500, simpang 4, dan Pandansari. Lokasi
itulah yang sering dilewati angkutan batubara," jelasnya.
Á ÁBahkan angkutannya pun rata©rata di atas 10 ton. Sebab jika
mereka angkut 8 atau 9 ton mereka rugi. "Karena mereka ngejar
target," cetusnya.
Á ÁDiakuinya memang ada pos pantau namun juga acapkali
kecolongan. "Ya namanya yang jaga manusia jadi bebas aja mereka
lewat," ucapnya.
Á ÁSecara terpisah, warga Kintapura yang tidak ingin namanya di
publikasikan menuturkan, saat angkutan batubara menggunakan jalan
negara ini bukan rahasia umum lagi. Bahkan Perda Nomor 3 yang
dikelurkan Pemerintah Provinsi Kalsel seakan tidak berfungsi.
Á ÁBuktinya saat ini semakin marak angkutan batubara melewati
jalan negara menuju pelabuhan. Ada beberapa lokasi mereka
mengangkut batubara, di antaranya Pandansari, blok C menuju pantai
muara, di sana ada pelabuhan, RMC, pelabuhan Citra Pandansari dan
Cenko dan pelabuhan lainnya. Á À À ( Á
Á ÁUmumnya, lanjut dia, angkutan batubara yang menggunakan jalan
negara ini paling banyak beroperasi malam.
Á ÁSemakin tingginya aktivitas angkutan ini seiring juga maraknya
penambangan tanpa izin (Peti) dan tambang manualan di wilayah
Kintap dan Jorong. can/adi
Komentar