PELAIHARIÄ Ä © Abdul Azis Safalia Jaya SPd (27), seorang guru SMAN 1
Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut (Tala), warga Desa Bumi Jaya
Kecamatan Pelaihari, tewas tergantung di bangunan yang baru
dibangun.
Á ÁGuru matematika yang merangkap bendahara sekolah itu tewas
tergantung dengan tali nilon di atas kusen angin©angin bangunan
baru, Senin (7/11) sekitar pukul 07.00 di SMA Negeri Panyipatan.
Á ÁMenurut informasi, sebelum melakukan aksi nekatnya ini korban
pagi itu seperti biasannya pergi mengajar dari rumahnya sewaannya
yang berada di daerah Batakan menuju sekolah tempat ia mengajar.
Á ÁDiduga ketika para pelajar dan guru lainnya masih belum ada
yang datang, saat itulah terjadi peristiwa tragis ini.
Á ÁIa tewas menggantung diri di atas kusen angin©angin pelang
kayu yang ada di dalam ruangan sekolah yang baru dibangun dengan
mengunakan tali nelon. Aksi nekat ini ketahuan ketika Suryani
Kepala Sekolah SMAN Panyipatan sedang mengontrol bangunan sekolah
baru sekitar pukul 07,30 Wita.
Á ÁKepala sekolah yang sebelumnya tak merasa curiga seperti
biasanya memeriksa ruangan yang baru dibangun itu. Ia terkejut
ketika melihat ada sesosok tubuh bergantung diri pada kusen anginªangin di ruangan kelas yang masih dalam pengerjaan itu.
Á ÁMelihat anak buahnya tergantung tanpa nyawa Kepala sekolah
langsung memberitahu para guru lainnya dan warga sekitar, tentang
aksi nekat yang dilakukan bawahannya itu.
Á ÁMendengar peristiwa itu, para guru dan warga sekitar langsung
berdatangan dan memberikan pertolongan dan melaporkan peristiwa ini
ke Polsek Panyipatan. Jajaran Polsek Panyipatan mendapat laporan
peristiwa tersebut langsung berdatangan dan melakukan olah TKP dan
membawa korban yang sudah tak bernyawa lagi ke Rumah Sakit H
Boejasin Pelaihari untuk dilakukan visum.
Á ÁKapolsek Panyipatan, Ipda Supriyanto, membenarkan peristiwa
bunuh diri yang dilakukan guru matematika tersebut. "Saat ini
korban kita bawa ke RSUD Boejasin Pelaihari, untuk dilakukan visum,
sedang penyebab korban bunuh diri masih dalam penyelidikan
pihaknya," ujar Kapolsek.
Á ÁKepergian lelaki pendiam terkenal alim itu mengundang segudang
tanda tanya pada pihak keluarga dan kerabat.
Á ÁRamadhan, mertua almarhum menuturkan, sebelum peristiwa
terjadi ia sempat berbincang via telpon genggam.
Á ÁIa mengatakan tidak bisa berlebaran Idul Adha di Banjar
bersama istrinya pasalnya anaknya sakit. "Dia telpon kemarin malam
bahwa dia tidak bisa hari raya di Banjar karena anaknya sakitªsakitan," ujar mertua korban.
Á Á"Lalu saya bilang tidak apa. Nanti abah yang ke Pelaihari
menjenguk, tapi pas pagi©pagi anak saya, istri Azis, telpon bahwa
dia meninggal gantung diri. Saya sangat syok mendengarnya sebab
selama ini, dia tidak ada masalah," ucapnya lagi.
Á ÁSebagai orangtua sangat menyesalkan peristiwa dengan cara
menghabisi dirinya seperti itu, apalagi anak almarhum masih bayi,
yakni baru satu tahun.Á h h # Á
Á ÁKakak dan adik almarhum, Lilis dan Ira tak henti©hentinya
menangis saat melihat mayat saudaranya itu terbujur kaku, seakan
tak percaya kepergian saudaranya yang begitu cepat. can/adi
Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut (Tala), warga Desa Bumi Jaya
Kecamatan Pelaihari, tewas tergantung di bangunan yang baru
dibangun.
Á ÁGuru matematika yang merangkap bendahara sekolah itu tewas
tergantung dengan tali nilon di atas kusen angin©angin bangunan
baru, Senin (7/11) sekitar pukul 07.00 di SMA Negeri Panyipatan.
Á ÁMenurut informasi, sebelum melakukan aksi nekatnya ini korban
pagi itu seperti biasannya pergi mengajar dari rumahnya sewaannya
yang berada di daerah Batakan menuju sekolah tempat ia mengajar.
Á ÁDiduga ketika para pelajar dan guru lainnya masih belum ada
yang datang, saat itulah terjadi peristiwa tragis ini.
Á ÁIa tewas menggantung diri di atas kusen angin©angin pelang
kayu yang ada di dalam ruangan sekolah yang baru dibangun dengan
mengunakan tali nelon. Aksi nekat ini ketahuan ketika Suryani
Kepala Sekolah SMAN Panyipatan sedang mengontrol bangunan sekolah
baru sekitar pukul 07,30 Wita.
Á ÁKepala sekolah yang sebelumnya tak merasa curiga seperti
biasanya memeriksa ruangan yang baru dibangun itu. Ia terkejut
ketika melihat ada sesosok tubuh bergantung diri pada kusen anginªangin di ruangan kelas yang masih dalam pengerjaan itu.
Á ÁMelihat anak buahnya tergantung tanpa nyawa Kepala sekolah
langsung memberitahu para guru lainnya dan warga sekitar, tentang
aksi nekat yang dilakukan bawahannya itu.
Á ÁMendengar peristiwa itu, para guru dan warga sekitar langsung
berdatangan dan memberikan pertolongan dan melaporkan peristiwa ini
ke Polsek Panyipatan. Jajaran Polsek Panyipatan mendapat laporan
peristiwa tersebut langsung berdatangan dan melakukan olah TKP dan
membawa korban yang sudah tak bernyawa lagi ke Rumah Sakit H
Boejasin Pelaihari untuk dilakukan visum.
Á ÁKapolsek Panyipatan, Ipda Supriyanto, membenarkan peristiwa
bunuh diri yang dilakukan guru matematika tersebut. "Saat ini
korban kita bawa ke RSUD Boejasin Pelaihari, untuk dilakukan visum,
sedang penyebab korban bunuh diri masih dalam penyelidikan
pihaknya," ujar Kapolsek.
Á ÁKepergian lelaki pendiam terkenal alim itu mengundang segudang
tanda tanya pada pihak keluarga dan kerabat.
Á ÁRamadhan, mertua almarhum menuturkan, sebelum peristiwa
terjadi ia sempat berbincang via telpon genggam.
Á ÁIa mengatakan tidak bisa berlebaran Idul Adha di Banjar
bersama istrinya pasalnya anaknya sakit. "Dia telpon kemarin malam
bahwa dia tidak bisa hari raya di Banjar karena anaknya sakitªsakitan," ujar mertua korban.
Á Á"Lalu saya bilang tidak apa. Nanti abah yang ke Pelaihari
menjenguk, tapi pas pagi©pagi anak saya, istri Azis, telpon bahwa
dia meninggal gantung diri. Saya sangat syok mendengarnya sebab
selama ini, dia tidak ada masalah," ucapnya lagi.
Á ÁSebagai orangtua sangat menyesalkan peristiwa dengan cara
menghabisi dirinya seperti itu, apalagi anak almarhum masih bayi,
yakni baru satu tahun.Á h h # Á
Á ÁKakak dan adik almarhum, Lilis dan Ira tak henti©hentinya
menangis saat melihat mayat saudaranya itu terbujur kaku, seakan
tak percaya kepergian saudaranya yang begitu cepat. can/adi
Komentar