16 Bajak Sungai Diringkus

BANJARMASIN - Ditpolair Polda berhasil meringkus 16 kawanan bajak sungai yang suka mencuri batu bara di tongkang yang sudah sangat meresahkan perusahaan ekspedisi batu bara yang sering lewat muara Sungai Barito, Kamis (30/4) sekitar pukul 04.00 Wita.
Selain tersangka, petugas juga menyita barang bukti berupa 1.000 karung berisi batu bara. Jika tiap karung batu bara seberat 35 kilogram, maka seluruh batu bara yang dijadikan barang bukti itu seberat 3,5 ton.
Modusnya, para bajak sungai ini kerap beraksi dinihari dan secara nekat mengais secara langsung batu bara dalam tongkang yang sedang mengarungi sungai menuju laut bebas, Laut Jawa.
Mendapat laporan keluhan itu, Dirpolair Polda Kalsel AKBP Sunaryo MAP ANT III memerintahkan anak buahnya untuk meningkatkan patroli di perairan dekat Pulau Kaget untuk mencegat aksi kawanan ini.
Menjelang subuh, patroli menemukan gelagat mencurigakan di tongkang Leo Star yang sarat muatan batu bara. Ada belasan orang yang sedang mengais batu bara menggunakan sekop, untuk kemudian dimasukkan ke dalam karung.
Dua kapal besar milik kawanan bajak sungai juga terlihat merapat di tongkang yang ditarik tugboat Lima Star, dekat Pulau Kaget, Mantuil, Batola.
Petugas bersenjata lengkap kemudian memburu dan berhasil mengamankan 16 tersangka. Sembilan tersangka, yakni Her (24), Amt (26), Irl (24), Ad (21), Ags (21), Sat (23), Rom (19), Adt (20) dan Sah (30). Seluruhnya adalah warga Desa Halinau, Mantuil.
Mereka kedapatan mencuri batu bara dari tongkang tersebut. Kelompok ini menggunakan kapal motor Cahaya Mulia Abadi. Di dalamnya terdapat 600 karung batu bara.
Sementara kelompok kedua yang semunya berasal dari Mantuil, terdiri lima orang, masing-masing Nia (31), Ahm (25), Mhr (20), Arj (25) dan Sam (30). Mereka menggunakan kapal motor Berkat Ravlian dan sempat memuat 400 karung batu bara.
AKBP Sunaryo didampingi Kasubdit Binops Kompol Daswar Tanjung menerangkan, pihaknya sudah sering mendapat laporan dari pengusaha ekspedisi maupun warga bahwa ulah kawanan bajak sungai sudah sangat meresahkan.
"Mereka nekat mencuri batu bara, menggunakan sekop untuk dimasukkan ke dalam karung dan dimuat dalam kapal motor. Jumlah mereka belasan. Awak kapal dan tongkang pembawa batu bara tak berdaya menghadapi mereka," ujarnya.
Yang menarik, untuk menghindari patroli petugas, kawanan beraksi dinihari dan mengambil posisi di dekat tepi pantai dengan harapan tidak terlihat petugas. adi/alv

Komentar