Mapolda Mendapat Teror Bom
BANJARMASIN - Kamis (3/4) kemarin, Mata Banua sekitar pukul 16.30 Wita memperoleh informasi tentang adanya isu teror bom dari penelepon gelap yang mengancam meledakkan Mapolda Kalsel. Ketika dikonfirmasi ke Karo Ops Polda Kombes Sukanda, ia tak begitu percaya. "Elu kali yang mau ngebom," ujarnya beberapa saat keluar dari rapat Gelar Operasi (GO) di Rupatama Mapolda.
Barulah ketika AKP Mujiono, Satgas Piket kala itu mendapat laporan ada dua anggota Gegana Brimboda Polda Kalsel menyambangi lantai satu gedung utama Mapolda, barulah terlihat ada kesibukan mencari tahu kebenaran informasi itu.
Benar juga, di lobi gedung utama, terlihat dua anggota Gegana, Ipda I Made S dan Bripka Suwardi menanyakan kepada petugas piket di mana ruang operator telepon. "Kami mendapat perintah dari pimpinan untuk mengecek dan menyusur lingkungan Mapolda, karena ada ancaman bom," tutur Made.
Beberapa saat kemudian, petugas di bagian operato membenarkan bahwa sang operator wanita, bernama Dina sekitar pukul 14.00 mendapat telepon gelap dari seorang pria yang mengaku akan meledakkan Mapolda selepas shalat Isya.
"Kala itu, Dina yang menerima telepon tak jelas dari siapa itu gemetaran," kisahnya. Ancaman itu kemudian dilaporkan ke atasannya yang kemudian meneruskan masalah itu ke Pjs Dansat Brimob AKBP Hari Heriyadi.
Sebuah mobil angkut pasukan dan perlengkapan Gegana memasuki halaman dalam Mapolda dan parkir di sisi Ditreskrim. Sekitar lima sampai enam petugas kemudian dengan menggunakan rompi khusus dan perlatan detektor bom, mulai bekerja menyusuri tiap sudut Mapolda.
Ruang sel, area parkir, mobil dan sepeda motor tak lepas dari penyisiran. Begitu juga tumpukan benda-benda tak terpakai di bagian bawah tower tak luput dari pemeriksaan.
Sejumlah polisi dan PNS yang kebetulan belum pulang turut menyaksikan dari kejauhan aksi petugas Gegana itu untuk mendeteksi keberadaan bom yang diduga disusupkan oleh penelepon gelap itu.
Kepala SPN Polda Kalsel AKBP Irianto yang baru mengetahui adanya isu ancaman bom dan bersiap akan menaiki mobil usai mengikuti GO terlihat menggerutu dan geregetan. "Ada-ada saja itu penelepon gelap. Dasar sudah tidak sehat pikirannya," katanya.
Sementara dikonfirmasi terkait kebenaran isu telepon gelap itu, Kapolda Kalsel Brigjen Halba R Nugroho hanya santai berucap bahwa hal itu sudah diantisipasi. "Oh, isu itu, kita sudah antisipasi," katanya singkat.
Menjelang Maghrib, pasukan Gegana tak juga menemukan atau mendeteksi keberadaan bom yang ditakutkan itu. Akhirnya, mereka pun masuk lagi ke dalam mobil pasukan dan balik kanan.
Seorang wartawan yang mengikuti prosesi pelacakan bom itu sempat menyeletuk, "Dasar aneh saja kelakukan penelepon gelap itu. Wong kandang macan berani-beraninya diteror bom." adi

Komentar