MARTAPURA - PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali hadir menyapa petani di Kabupaten Banjar melalui talkshow bertajuk “Rembuk Tani Bersama Pupuk Indonesia” menghadirkan narasumber Account Executive Area Kalsel Sofi’i Rony, Agronomis MUT Kalsel A Zainoriddla dan AAE Kabupaten Banjar Akhmad Ihsan, di Radio Suara Banjar, Jumat (18/10/2024) pagi.
Dikesempatan ini Account Executive Area Kalsel Sofi’i Rony menjelaskan tentang aplikasi i – pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) merupakan sebuah aplikasi yang bertujuan agar penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran kepada petani penerima langsung.
“Kami senantiasa berkomitmen menjalankan manfaat pemerintah dalam mandat pemerintah mendukung ketahanan pangan nasional, melalui i – pubers ini juga tentu menjadikan kemudahan untuk menebus pupuk bersubsidi bagi petani, dan aplikasi ini sudah dijalankan di Kalsel sejak Juni 2023 dan secara nasional sejak Januari 2024 kemudian Kalsel sendiri menjadi salah satu pilot project,” ungkap Rony.
Dirinya menambahkan, ada sekitar lebih 300 kios yang sudah menggunakan i – pubers. Petani bisa datang ke kios resmi membawa KTP asli dan petani sidah terdaftar di e – RDKK untuk cek kuota yang tersedia untuk mendapatkkan pupuk bersubsidi.
Sementara Agronomis MUT Pupuk Indonesia A Zainoriddla menjelaskan beberapa macam produk yang disediakan adalah subsidi dan non subsidi seperti NPK, SP, atau produk berisikan Fosfat, Amoniak.
“Saat ini marak juga dengan pupuk palsu maka yang kita lakukan adalah yang pertama bisa kita lihat nomor izin edarnya, nomor call center kemudian logo SNI kalau untuk pupuk pasti diawali dengan nomor izin edar 01 ada yang ditemukan di lapangan nomor izin edarnya 04. Selain itu pupuk asli terdaftar di Kementerian Hukum dan Han ada tulisan pupuk bersubsidi pemerintah dan dibawahnya bertulisan barang di bawah pengawasan, kemudian berikutnya ada ciri khusus pada pupuk bersubsidi kalau urea warnanya merah muda dan NPK itu warna merah muda, merah kecoklatan atau bahkan cokelat,” jelas Zain.
Kemudian ditambahkan AAE Kabupaten Banjar Akhmad Ihsan dampak yang ada jika menggunakan pupuk palsu yakni tanaman tidak akan produktif. Butiran granonya masih mengendap atau tidak larut. Jika masyarakat ada menemukan pupuk yang dirasa kurang meyakinkan manfaat dan kualitas bisa dikonsultasikan dengan tim KP3 yang menanganinya. (banjarkab)
Komentar