Meski Rumit, Aditya Berhasil Kelola Pasar Bauntung



BANJARBARU - Belakangan mencuat kabar seorang pedagang di Pasar Bauntung yang memendam kekecewaan terhadap keputusan relokasi dari Pemerintah Kota Banjarbaru.

Yang mana, kabarnya jauh sebelum hari H relokasi itu,  pedagang tersebut mengaku telah berusaha menyuarakan penolakan atas pemindahan lokasi Pasar Bauntung hingga dijanjikan tidak direlokasi namun akhirnya pemko tetap memindahkan pusat perdagangan tersebut ke Jalan RO Ulin Banjarbaru.

Menyikapi hal tersebut,  Sekjen Parlemen Jalanan sekaligus pengamat Banjarbaru,  Edy Saifuddin menegaskan bahwa masalah relokasi pasar tersebut bukan dilakukan di jaman Wali Kota Aditya Mufti Ariffin.

"Untuk perencanaan dan pembahasan anggaran relokasi pasar tersebut mulai dikaji tahun 2018 dan itu dilakukan sebelum era kepemimpinan Aditya Mufti Ariffin. Yakni di jaman kepemimpinan almarhum Nadjmi - Darmawan Jaya," ungkap Edy, Senin (23/9/2024).
Edy Saifuddin


Pembangunan pasar Bauntung Banjarbaru yang dibiayai PT SMI dengan bunga 7 persen dengan mengajukan permohonan kepada pusat ini pun, ujar Edy, digelar soft opening diakhir masa jabatan pemerintahan Nadzmi - Jaya yang diikuti langsung oleh   Jaya pada 16 Februari 2021 silam.

"Aditya Mufti Ariffin yang terpilih menjadi kepala daerah selanjutnya, suka tidak suka ia wajib melanjutkan karena bangunan sudah didirikan dan anggarannya pun sudah digunakan. Kalau Aditya tiba-tiba  membatalkan program tersebut, maka akan rugikan banyak pihak," tuturnya.

Edy pribadi mengakui kinerja Aditya yang luar biasa. Sebab di tahun pertama Aditya  memimpin Banjarbaru, Edy menyebut seluruh negara sedang dilanda Covid-19 yang mana kala itu perekonomian pun ikut jatuh. 

"Belum lagi soal kepemimpinan Aditya yang harus menanggung beban angsuran yang ditinggalkan oleh kepemimpinan era sebelumnya. Itu artinya ia bisa memanajemen anggaran dengan baik ia bisa memecahkan masalah dengan baik,"  jelasnya lagi. 

Lantas bagaimana tanggapan terkait pemberitaan yang beredar? Edy mengklaim kalau hal itu adalah fitnah dan tidak berdasar.

"Aditya termasuk orang yang bijak, sebab operasional pasar Bauntung di RO Ulin masih berjalan baik dari pada tidak berjalan dan mangkrak begitu saja, itu merugikan daerah. Artinya tuduhan yang dilontarkan  tidak beralasan," pungkasnya. 

Komentar

Advertorial Post