MARTAPURA – Sebagai upaya pengentasan wilayah blank spot (tempat tidak tersentuh sinyal komunikasi), Pemerintah Kabupaten Banjar terus berupaya meningkatkan kualitas jaringan telekomunikasi hingga ke pelosok desa.
Mengikuti perkembangan teknologi komunikasi terbaru, Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar berencana gunakan layanan Starlink di Kabupaten Banjar.
Menindaklanjuti rencana tersebut, Bidang Penyelenggaraan E-Government DKISP Banjar melaksanakan Sosialisasi Layanan Starlink menghadirkan perwakilan Smartfren for Business, di Aula Cakrawala DKISP, Martapura, Kamis (1/8/2024).
Tim Smartfren Business Account Manager Region Kalimantan Sandy Wisuda Adi Pradana menjelaskan Internet Starlink menggunakan jaringan satelit low earth orbit (LEO) atau satelit orbit rendah bumi.
“Dengan satelit LEO, Starlink mengklaim mampu menyediakan akses internet ke lokasi terpencil atau area yang memiliki tantangan geografis dan tidak dapat dijangkau oleh infrastruktur komunikasi konvensional,” ujar Sandy.
Menurut Sandy, Starlink dapat memberikan konektivitas dengan latensi yang lebih rendah, sehingga pengalaman komunikasi pun menjadi lebih mulus. Sebagai ilustrasi, bila menggunakan teknologi VSAT bisa memberikan latensi 700-600 ms maka Starlink bisa memberikan latensi yang stabil di bawah 100 ms.
“Hal ini akan mempengaruhi pengalaman pengguna, baik dalam mengoperasikan alat pemantau dari jarak jauh, pengiriman pesan teks atau video, hingga kebutuhan lainnya,” imbuhnya.
Sementara Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Government berharap dengan adanya layanan Starlink ini, koneksi internet lebih memadai guna meningkatkan efektivitas layanan publik.
“Dengan adanya layanan Starlink, kami berharap masalah koneksi internet dan daerah blank spot dapat teratasi untuk terciptanya layanan publik yang lebih cepat dan efektif,” pungkasnya. (banjarkab)
Komentar