BANJAR - Direncanakan, sejumlah tokoh penuntutan pemekaran Gambut Raya bersilaturahmi ke rumah dinas Bupati Banjar di Mahligai Sultan Adam, Martapura, Sabtu (1/1/2022) malam.
Baru saja satu tokoh Aspihani Ideris membenarkan bahwa pihaknya diantaranya ada Supian HK akan bertamu ke H Saidi Mansyur guna membicarakan soal Gambut Raya yang telah lama diinginkan pihaknya terbentuk, dalam artian dimekarkan dari kabupaten induknya, Kabupaten Banjar.
"Malam ini rencananya kami akan bertemu beliau Pak Bupati Banjar guna membicarakan soal Gambut Raya. Semoga ada solusi yang lebih cepat mengingat secara studi, pemekaran itu sudah memenuhi syarat," jelasnya.
Sebelumnya, Kajian Rencana Pembentukan Kabupaten yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Kebijakan Kependudukan Universitas Lambung Mangkurat yang bekerja dengan Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan bahwa Gambut Raya sangat layak menjadi kabupaten.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Panitia Penuntut Pemekaran Kabupaten Gambut Raya, Dr (Hc) H Supian HK, Sabtu (1/1/2022) di kediaman rumah dinas Ketua DPRD Kalsel di Banjarmasin.
Menurut Supian HK, reset yang dilakukan oleh tim kajian dari Universitas Lambung Mangkurat berlangsung selama dua tahun dari tahun 2020 sampai 2021.
"Tahun 2020 dilaksanakannya riset aspek teknokratis berupa kemampuan ekonomi, fiskal, potensi daerah, sosial budaya politik, kependudukan, kewilayahan, pertahanan dan keamanan. Sedangkan riset ditahun 2021 berkaitan riset aspek politik dengan menggali persepsi publik dan preferensi terhadap kebutuhan pembentukan daerah otonom baru Gambut Raya ini," ujar Ketua DPRD Kalsel ini.
Supian HK memaparkan dari hasil penelitian akhir Pemekaran Kabupaten Gambut Raya yang dilaksanakan oleh pihak Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bahwa Gambut Raya sangat layak dimekarkan dari Kabupaten Banjar.
Para tokoh Gambut Raya di kediaman resmi Supian HK |
"Malam ini (red malam Minggu 1 Januari 2022) kami Panitia Pemekaran Kabupaten Gambut Raya diundang Bupati Banjar untuk membicarakan langkah percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru Gambut Raya. Mohon do'anya, semoga semuanya lancar sesuai dengan yang direncanakan," tukasnya.
Terpisah, Peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Penuntutan Pembentukan Kabupaten Gambut Raya, Dr Taufik Arbain MSi mengatakan hasil kajiannya sejalan dengan riset dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalsel dalam studi kelayakan pemekaran Kabupaten Banjar untuk melahirkan Kabupaten Gambut Raya.
“Dari analisis kami dari aspek hukum, kependudukan, ekonomi, daya saing, produk domestik regional bruto (PDRB), hingga dinamika sosial politik, sangat layak jika Gambut Raya menjadi sebuah kabupaten,” kata Taufik Arbain, Sabtu (1/1/2021).
Dalam risetnya, Taufik juga menguraikan tuntutan pembentukan Kabupaten Gambut Raya terpisah dari Kabupaten Banjar bukan suara segelintir elite atau para penuntut, justru merupakan mayoritas keinginan dari enam kecamatan yang akan bergabung membentuk daerah otonom baru.
“Survei dari enam kecamatan yang akan bergabung ke Kabupaten Gambut Raya justru menyatakan 98 persen setuju dibentuk daerah otonom baru terpisah dari Kabupaten Banjar,” tukasnya.
Sekretaris Panitia Penuntutan Pemekaran Kabupaten Gambut Raya, H Aspihani Ideris, SH MH mengatakan, dengan terbentuknya daerah otonom baru Gambut Raya tidak akan menjadikan miskin kabupaten induk yang memekarkan.
"Kalau Gambut Raya sudah resmi menjadi kabupaten mandiri, daerah Kabupaten Banjar masih memiliki SDA yang cukup besar, yakni berupa pertambangan, perkebunan, intan, emas dan lain-lain. Sehingga dengan terbentuknya daerah otonom baru tidak menjadikan miskin kabupaten induk yang memekarkan ini," kata Aspihani (1/1/2022).
Dengan terbentuknya daerah otonom baru Gambut Raya nanti, Aspihani mengharapkan dua ratus ribu lebih warga dari enam kecamatan yang termasuk dalam wilayah Gambut Raya yakni kecamatan Gambut, Kertak Hanyar, Tatah Makmur, Aluh-Aluh, Beruntung Baru dan kecamatan Sungai Tabuk bisa mempermudah dan memperlancar pelayanan publik, tukasnya.
Supian HK |
Komentar