SEORANG ustadz asal Pulau Jawa dikisahkan Agus F pernah berceramah ke Tanah Banjar. Suatu ketika di dalam majlis, banyak para orang tua yang meminta berkah dari sang ustadz untuk meludahi anak mereka dengan berbagai hajat.
Meski sempat bingung, si ustadz meluluskan saja keinginan para orang tua tersebut untuk meludahi anak-anak mereka. Rupanya sepulang dari majlis, si ustadz merasa geli dan tertawa dengan keanehan para orang tua yang rela anak-anak mereka ia ludahi.
Tak berapa lama, si ustadz mengalami sakit. Sudah berobat ke dokter, belum juga sembuh. Gantian ia mencoba berobat ke sana ke mari dan sampailah akhirnya berobat ke seorang kyai di Tanah Jawa juga.
Sang kyai pun memberi air penawar dan tak lama sembuh lah si ustadz. Si ustadz merasa gembira dan kembali lagi sowan ke sang kyai.
"Wahai kyai, terima kasih banyak sudah menyembuhkan saya, ternyata kyai sangat hebat, karena saya sudah berobat ke mana-mana namun tiada hasil," ujar ustadz.
"Wahai anaknda, sebenarnya bukan kehebatan saya yang ,menyembuhkan anaknda, tetapi saya mendapat kabar dari langit, sebenarnya anaknda bisa sembuh berkat ketulusan salah satu orang tua si anak yang anaknya pernah anaknda ludahi di Tanah Banjar," ujar kyai.
Masih disambung sang kyai, "Bahwasanya si orang tua itu tulus dan ikhlas anaknya diludahi dengan iringan doa semoga anaknya bisa alim dan pandai berceramah seperti anaknda," tutup sang kyai.
Sadar lah si ustadz bahwa hajat orang Banjar tidak lah sembarangan, meski sebelumnya dipandang aneh bagi si ustadz asal Jawa ini.
Komentar